Nuzulul Quran, Momentum Tepat Setop Krisis Kemanusiaan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Agung Sasongko

Selasa 13 Jun 2017 00:24 WIB

Ramadhan Foto: IST Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 17 Ramadhan atau Nuzulul Quran adalah momen tepat bagi umat Islam untuk lebih mengenal Alquran. Seperti yang disampaikan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Amirsyah Tambunan, Nuzulul Qur'an dinilai sebagai momentum untuk mengingat bahwa Alquran memang hadir untuk menjawab persoalan umat.

Seperti yang terkandung dalam surah Yunus ayat 57 yang artinya, "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman".

Menurut dia, kini setelah sekian lama Alquran diturunkan. Saatnya manusia harus mampu menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan berlandaskan Alqur'an dan Sunnah.

Masalah kemanusiaan, kata Amirsyah, dewasa ini banyak terjadi. Misalnya, krisis kemanusiaan yang ditandai dengan dehumanisasi nilai kemanusiaan, hilangnya penghargaan terhadap nilai kemanusiaan, dan seringnya terjadi konflik atau perang diberbagai belahan dunia.

"Untuk itu Nuzulul Qur'an harus kita jadikan momentum yang berharga untuk mengakhiri krisis kemanusiaan," kata Amirsyah saat dihubungi Republika.co.id, Senin (12/6).

Amirsyah menyatakan, Alquran sebagai kitab suci umat Islam seharusnya diyakini dan dimaknai dengan dalam oleh setiap pribadi ummat Islam itu sendiri. Dengan begitu, kata dia, Alquran bisa menjadi obat, rahmat, petunjuk bagi orang yang beriman. Selain itu, kehidupan juga bisa menjadi lebih damai, tenteram dan jauh dari konflik

"Karena secara khusus Alquran jika di refleksikan dengan betul akan berdampak sangat baik bagi kehidupan," tegas Amirsyah.

Amirsyah berharap, pada 17 Ramadhan 1438 H kali ini umat Islam bisa terus berupaya memperbaiki diri dengan mengamalkan isi Alquran. Serta terus mempertahankannya, walaupun setelah Ramadhan usai.

Gumanti

Terpopuler