Jabar Waspadai Tiga Titik Macet

Rep: Lilis Handayani/ Red: Israr Itah

Senin 12 Jun 2017 19:54 WIB

Petugas kepolisian mengatur antrean kendaraan pemudik di jalur Nagrek -Limbangan, Jawa Barat, Selasa (14/7).    (Republika/Rakhmawaty La'lang) Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Petugas kepolisian mengatur antrean kendaraan pemudik di jalur Nagrek -Limbangan, Jawa Barat, Selasa (14/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Jajaran Polda Jabar mewaspadai tiga titik kemacetan selama arus mudik mendatang. Berbagai upaya pun disiapkan untuk mengantisipasinya.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Anton Charliyan menyebutkan, ketiga titik itu yakni tol Cipali, Nagreg dan Palimanan. Di ketiga titik tersebut diprediksi akan terjadi kemacetan kendaraan yang cukup padat dan panjang.

'Kami sudah menyiapkan langkah antisipasinya,'' ujar Anton, usai mengikuti shalat tarawih di Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Ahad (11/6) malam.

 Adapun langkah antisipasi itu di antaranya melakukan kontra flow, memberlakukan sistem buka tutup maupun pagar betis. Selain itu, pengalihan arus juga tidak menutup kemungkinan akan dilakukan.

 Anton menyebutkan, akan ada 36 ribu personel yang dikerahkan untuk mengamankan arus mudik dan balik lebaran 2017 di Jabar. Dari jumlah itu, sebanyak 21 ribu personil berasal dari Polri dan sisanya berasal dari instansi terkait lainnya.

Anton pun mengharapkan adanya sinergi dengan daerah-daerah tetangga dalam pengaturan arus mudik dan balik lebaran 2017. Dengan demikian, arus mudik dan balik di semua daerah bisa lancar.

''Jangan sampai nanti di Jabarnya lancar, tapi di Jateng justru terjadi kepadatan,'' tutur Anton.

 Anton juga akan menerjunkan para sniper untuk mengantisipasi gangguan keamanan. Namun, dia tidak bersedia menyebutkan titik lokasi maupun jumlah penembak jitu yang akan diterjunkan.

 Terpisah, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto Iskandar mengimbau para pemudik untuk mudik lebih awal. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan kendaraan saat puncak arus mudik.

Pudji menjelaskan, jika lebaran jatuh pada Ahad (25/6) atau Senin (26/6), maka puncak arus mudik dipastikan terjadi pada H-2 atau H-3 lebaran. Pada saat itu, maka beban arus mudik akan sangat berat.

''Jadi, kalau bisa, mudiknya lebih awal,'' kata Pudji, saat mengecek Jembatan Timbang di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jumat (9/6).

Menurut Pudji, imbauan itu juga berlaku untuk arus balik. Dia mengatakan, karena H+7 jatuh pada  Sabtu/Minggu dan Senin sudah mulai masuk kantor, maka puncak arus balik akan menumpuk pada Sabtu (1/7). Karenanya, pemudik diminta balik lebih awal. 

Terpopuler