REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyiapkan tiga helikopter untuk mendukung kelancaran arus mudik/balik Lebaran 2017 di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Salah satu helikopter khusus disiapkan di sekitar exit tol Gringsing, Kabupaten Batang yang diperkirakan bakal menjadi titik kemacetan baru bagi pemudik dengan mobil pribadi melalui jalan tol.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan satu helikopter milik kepolisian akan diperbantukan. Nantinya helicopter ini akan mobile dan akan memantau kondisi terkini jalur mudik. Sedangkan untuk kebutuhan darurat, Pemprov meminta kepada Basarnas menyediakan satu helikopter. Saat ini gubernur juga sedang meminta kepada Kodam IV/Diponegoro, agar Penerbad yang ada di Semarang menyiapkan (stand by) satu helikopter cadangannnya.
Diharapkan, jika adatiga helikopter yang bisa stand by di jalur mudik, maka jika terjadi sesuatu yang sifatnya darurat di jalur mudik semuanya akan bisa diambil tindakan lebih cepat.
“Mudah-mudahan dengan upaya ini sistemnya menjadi lebih baik,” jelas Ganjar usai memimpin Rapat Forkompinda terkait Persiapan Idul Fitri 1438 Hijriah, di ruang rapat lantai 2 gedung Sekda Provinsi Jawa Tengah, Senin (12/6).
Gubernur juga memastikan jalan tol ruas Brexit (Kabupaten Brebes)- Gringsing (Kabupaten Batang) untuk fungsionalnya hingga saat ini sudah beres. Namun untuk peneranganannya, nanti akan dibantu oleh Polri. Kemudian Gringsing diprediksi bakal menjadi tempat yang diprediksi menjadi titik rawan kemacetan baru. Karena kendaraan pribadi yang melintas di jalan tol dari Jakarta dan Jawa Barat akan keluar di exit Gringsing.
“Yang lain kita stand by-kan dan saat ini sedang kita cari di mana titiknya,” tegas Ganjar.
Kepala Dishub Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat menambahkan, di sepanjang jalan tol fungsional ruas Brexit- Gringsing telah disiapkan sedikitnya 10 jalur escape guna mengatasi kepadatan lalu lintas di dalam tol.
Ke- 10 jalur escape tersebut meliputi, exit Brebes Barat di Klampok, Brebes Timur di Kaligangsa, exit Tegal di Adiwerna, exit Sewaka, exit Pemalang di Beji, exit Sragi, exit Wiradesa di Bojong, exit Pasekaran serta exit Kandeman.
“Khusus exit di Bojong ini tidak boleh ke pantura Jawa Tengah, namun harus ke jalur tengah selatan. Karena di jalur ini ada pintu perlintasan kereta api. Jadi tidak direkomendasikan untuk membuang arus lalu litas ke jalur utama pantura,” tambahnya.