REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mencatat sekitar 52 titik kemacetan yang tersebar di jalur mudik di wilayah atau jalur utara, tengah selatan Jawa Barat.
"Titik kemacetan sudah kita petakan, kalau perkiraan kita titik kemacetan itu ada di utara 17-an titik, lalu tengah ada 18, dan selatan 17 titik," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Senin (12/6).
Menurut dia, untuk titik kemacetan di wilayah utara Jawa Barat selama ini selalu terjadi setiap arus mudik dan balik lebaran berlangsung. "Di utara itu ada di kawasan Simpang Jomin, Cikalong Purwakarta, lalu Sukamandi, Tegal Gubung. Namun kemacetan di titik ini sudah kita antisipasi dengan sistem kanalisasi," katanya.
Sementara untuk jalur tengah Jawa Barat, kata dia, titik kemacetan diprediksi ada di kawasan Jalur Puncak, Padalarang, Ciranjang. Ia mengatakan untuk Puncak Bogor kemacetan ini kerap terjadi karena memang ini menjadi jalur lalu lintas pemudik dan tujuan wisata.
"Lalu masuk ke arah tengah ada Tanjung Sari itu ada pasar, pom bensin dan ada alun-alun. Titik kemacetan ini juga di tengah akan kita lakukan kanalisasi," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk jalur selatan Jawa Barat, titik kemacetan terjadi di Jalur Limbangan, Leles, dan Gentong.
"Untuk wilayah Gentong kan ada pom bensin. Kita kanalisasi tidak boleh ada yang dari timur ke barat masuk ke pom bensin. Nanti juga di sana akan dipasang traffic cone," kata dia.
Dia mengatakan kemacetan yang kerap terjadi di Jawa Barat memang dikarenakan adanya pasar tumpah dan pertumbuhan kendaraan setiap tahun dengan jalan yang ada tidak berimbang. "Pertumbuhan jalan di kita itu hanya 1,2 persen, sedangkan kenaikan jumlah pertumbuhan kendaraan bisa sampai 12 persen. Rasionya enggak sebanding," kata dia.