REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak terasa bulan suci Ramadhan memasuki hari ke-17. Bertepatan dengan itu, umat Islam memperingati turunnya Alquran atau Nuzulul Quran.
Ustaz Sholeh Mahmoed Nasution menjelaskan, pada 17 Ramadhan, Alquran diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke dunia secara utuh. Ini mengacu pada firman Allah surat al-Baqarah ayat 185 yang artinya, "Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alqur'an sebagai petunjuk bagi Manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)."
Menurut Ustaz Solmed--sapaan akrabnya, secara dalil sudah sangat kuat jika Alquran diturunkan pada bulan Ramadhan. Namun kemudian, jika ada perbedaan pendapat dalam penanggalan itu tidak menjadi masalah.
"Memang ada ikhtilaf, ada yang menyebut Alquran turun di tanggal 21 ada juga yang menyebut ditanggal 17. Tapi kalau turunnya Al-Quran di bulan Ramadhan semua ulama menyepakati," kata Ustaz Solmed saat dihubungi Republika.co.id, Senin (12/6).
Ustaz Solmed menilai, tidak masalah jika umat Islam menggelar peringatan Nuzulul Quran. Tentu dengan catatan, peringatan itu menumbuhkan rasa cinta kepada Alquran.