REPUBLIKA.CO.ID, "Di Mesir, Kami merasa seperti di rumah. Kami sangat senang disini dan kami menikmati begitu banyak perayaan selama bulan suci Ramadhan di Mesir," ujar seorang pengungsi Suriah Samer al Wattar (30 tahun).
Dilansir dari news.xinhuanet.com, Ahad (11/6) Wattar adalah satu dari ribuan orang Suriah yang melarikan diri dari konflik yang telah berlangsung selama enam tahun. Dia kemudian menetap dan mendapat perlindungan di Mesir.
Kini dia tinggal di Kairo dan mengelola toko kue pinggiran Kairo. Dia membentuk sebuah komunitas besar Kota 6 Oktober Giza di Kairo Raya. Dia mengungsi bersama ibu, istri dan anak-anaknya sejak lima tahun lalu. Di Mesir, banyak orang Suriah yang mengungsi.
Mereka tak hanya sekadar mengungsi tetapi juga bekerja dan berbisns. Sebagian besar diantara mereka berdagang di jalanan. Bahkan diantara mereka ada yang telah memiliki bisnis kelas menengah dan besar seperti kue kering, makanan pencuci mulut dan pakaian.
Seorang penjual jus berdagang selama Ramadhan di trotoar, Ibrahim Mahmoud yang dikenal Abu Bahaa (40 tahun). Meskipun mengungsi, dia tidak merasa terasing di Mesir namun tetap ingin kembali ke Suriah.
"Kami merasa speerti berada di tengah keluarga, karena warga Mesir baik dan ramah. Selama Ramadhan, jalanan ramai dnegan hiasana sperti lentera, lampu dan ornamen terlihat indah. Lingkungan disini menyenangkan dan mengingatkan kita akan indahnya Suriah," jelas dia.
Kementrian Luar Negeri Mesir tidak memiliki data statistik mengenai jumlah pasti pengungsi Suriah, tetapi setidaknya ada 500 ribu warga pengungsian di Mesir. Pemerintah Mesir tidak membuat kamp pengungsian bagi mereka. Mereka bebas tinggal dan bekerja di Mesir dan bersosialiasi dengan warga Mesir.
Di daerah penuh pengungsi Suriah di kota 6 Oktober, seorang wanita dan anak perempuan yang telah dewasa baisanya berbelanja beberapa sayuran acar untuk makanan berbuka puasa. Amira Diab mengatakan Ramadhan di Mesir terasa indah, ceria dan penuh warna. Meskipun begitu, dia berharap dapat menghabiskan Ramadhan berikutnya di Suriah. "Tidak ada tempat yang lebih baik di rumah," jelas dia.