TGB dan Kang Abik Motivasi Generasi Muda NTB untuk Menulis

Rep: MUHAMMAD NURSYAMSYI/ Red: Didi Purwadi

Senin 12 Jun 2017 12:12 WIB

Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik menandatangani novel  Foto: Irwan Kelana/Republika Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik menandatangani novel

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Festival Pesona Khazanah Ramadhan di Islamic Center NTB, Mataram, semakin semarak dengan kehadiran Habbiburrahman El Shirazy atau Kang Abik dalam meet and greet di Ballroom Islamic Center NTB pada Ahad (11/6). Bersama Kang Abik, hadir juga Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi dan juga Redaktur Harian Republika Irwan Kelana.

Redaktur Harian Republika, Irwan Kelana mengatakan, Tuan Guru Bajang (TGB) dan Kang Abik merupakan dua tokoh yang sangat gemar menulis dan membaca serta tepat menjadi inspirasi bagi generasi muda. Tuan Guru Bajang (TGB) memuji kepiawaian Kang Abik dalam menelurkan karya-karya yang sangat inspiratif.

Perihal mengenai menulis dan membaca, umat Islam memiliki panduan lengkap yang terkandung dalam Alquran. TGB menyebutkan, terdapat lima nama yang diberikan untuk Alquran dengan dua diantaranya adalah Alquran dan Alkitab.

"Dari lima ini, kalau kita cermati, paling tidak ada dua yang terkait tradisi menulis dan membaca. Pertama, kata Quran yaitu maknanya dibaca. Sudah jelas ini mengajak kita semua banyak-banyak membaca segala ilmu," kata TGB.

Kemudian, ada juga nama Alkitab yang memiliki arti ditulis atau tertulis. Hal ini tergambar melalui pesan Allah SWT yang memberikan panduan kepada umatNya.

Dua nama pada Alquran ini bersinggungan langsung dengan proses intelektual yang merupakan keinginan Allah SWT mendorong umat Islam untuk sejauh-sejauhnya terus menerus menulis dan membaca. "Proses literasi umat dorongan perintah langsung dari Allah SWT, sehingga tak ada alasan untuk tidak menulis dan membaca," lanjut TGB.

Kang Abik sendiri membeberkan pengalaman dalam menulis dan memberikan tips kepada para generasi muda NTB untuk menulis. Penamaan tokoh karakter pada setiap novelnya, merupakan hal terpenting selain alur cerita.

"Siapkan karakter tokoh. Kalau namanya, kata ulama, seperti membuat nama anak yang tidak boleh asal," ujar Kang Abik.

Terpopuler