Syekh Nasr: Seorang Muslim tak Cukup Hanya Baca Alquran

Rep: Fuji Pratiwi / Red: Maman Sudiaman

Ahad 11 Jun 2017 19:57 WIB

Guru besar Universitas Al Azhar Mesir Syekh Muhammad Nasr Addusuqi Al- Abbani (kanan). Foto: Republika/Irwan Kelana Guru besar Universitas Al Azhar Mesir Syekh Muhammad Nasr Addusuqi Al- Abbani (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Membaca Alquran adalah hal baik. Namun bagi seorang Muslim, kewajibannya terhadap Alquran lebih dari hanya membacanya.

Guru besar Universitas Al Azhar Mesir Syekh Muhammad Nasr Addusuqi Al- Abbani mengatakan, pahala membaca Alquran sungguh besar. Satu huruf Alquran satu kebaikan. Satu kebaikan setara 10 pahala. Namun setelah itu tidak cukup membaca saja, tapi juga tadabbur makna dalam Alquran. Bahagialah orang yang mentadabburi makna dalam Alquran.

''Baca Alquran memang baik. Tapi Allah cela kalau baca saja,'' kata Syekh Nasr dalam kajian dzuhur di Masjid Hubbul Wathan pada (Ahad 11/6).

Dia menyarankan, hendaklah ada usaha untuk memahami makna dalam Alquran. Karena dengan membaca dan memahami Alquran akan membuat manusia bisa paham dan menjalankan Islam dengan baik. Setelah baca dan tadabbur, kewajiban selanjutnya adalah mengamalkan pemahaman makna dalam Alquran. Orang yang belajar dan paham Alquran tapi tidak mengamalkan, Alquran melaknatnya.

''Alquran bisa jadi pembela dari neraka atau penuntut ke neraka. Tinggal pilih,'' kata Syekh Nasr. Alquran jari cahaya dan kasih sayang Allah kepada manusia bila diamalkan. Tapi Alquran jadi penentang di akhirat bila manusia tidak mau mengamalkannya. Di antara yang bisa seorang Muslim lakukan saat puasa Ramadhan adalah mengumpulkan ayat Alquran yang di awali seruan kepada orang beriman. Sebab ayat ini adalah ayat perintah dan larangan.

''Lalu kita evaluasi diri, apakah kita termasuk yang sudah mengikuti perintah Allah atau lalai?,'' kata Syekh Nasr.

Diceritakan, seseorang datang kepada Ibnu Mas'ud dan minta nasihat pegangan hidup dimana saja. Ibnu Mas'ud meminta orang itu mengikuti ayat-ayat yang diawali seruan kepada mukmin. Sebagian Muslim ada yang punya pencatatan keuangan detil. Seorang Muslim seharusnya bisa mengumpulkan ayat Alquran yang berkaitan dengan perintah dan larangan sedetil catatan keuangan. ''Misalnya surat al-Maidah ayat 1,  ''Hai orang beriman sudahkah kamu tepati janjimu?''. Setelah mencatat, kita evaluasi apakah sudah komitmen memenuhi janji?,'' tanya Syekh Nasr.

Karena itu, Syekh Nasr mengajak umat Islam untuk mengumpulkan ayat perintah untuk taat dan larangan untuk jauhi. Dengan begitu, kita menjadikan Alquran sebagai pembela di akhirat. Pendamping dan penerjemah para ulama Timur Tengah selama Ramadhan di Masjid Hubbul Wathan, TGH Fauzan Zakaria Amin mengatakan, Syekh Nasr akan mengisi kajian dzuhur pada 11-16 Juni 2017.

''Bagi jamaah yang ingin bertanya seputar Islam, bisa menyiapkan pertanyaannya untuk diajukan saat Syekh Nasr mengisi kajian,'' kata Ustaz Fauzan. Syekh Nasr, lanjut Ustaz Fauzan, ada pakar ilmu hadis. Saat ini Syekh Nasr merupakan Wakil Ketua Program Pasca Sarjana Universitas Al Azhar. Syekh Nasr juga produktif menulis. Saat ini sudah 14 buku karya Syekh Nasr, salah satunya Hukum Puasa dalam Perspektif Sunnah yang Suci yang dicetak dalam Bahasa Arab.

Terpopuler