Menhub Perkirakan Puncak Mudik Terjadi pada 22-24 Juni

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Israr Itah

Ahad 11 Jun 2017 17:05 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan), didampingi Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) menjawab pertanyaan wartawan dalam rapat koordinasi arus mudik 2017 di Ruang VVIP ASDP Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Ahad (11/6). Foto: ANTARA FOTO/Ritzka Kurnia Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan), didampingi Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) menjawab pertanyaan wartawan dalam rapat koordinasi arus mudik 2017 di Ruang VVIP ASDP Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Ahad (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, puncak arus mudik pada Lebaran tahun ini akan terjadi pada 22 hingga 24 Juni. Budi mengatakan, pemudik setidaknya akan memadati enam titik krusial menjadi pintu keluar Jakarta.

Arus mudik, kata dia, akan dimulai pada akhir pekan ini. Menurut Budi, para pemudik sudah banyak yang akan memulai perjalanan pada 15 Juni. Sedangkan untuk arus balik diperkirakan akan terjadi pada 11 Juli.

"Puncak mudik nantinya akan terjadi di enam titik. Mulai dari bandara, stasiun, pelabuhan, dan gerbang tol," ujar Budi di Kantor Kemenhub, Ahad (11/6).

Budi mengatakan enam titik tersebut antara lain Bandara Soekarno Hatta, Stasiun Gambir dan Senen, pintu tol Cikampek dan kemudian hingga Cipali. Ia juga memprediksi Pelabuhan Merak dan Batam juga menjadi salah satu titik yang akan padat pada arus mudik nanti.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah meminta kepada semua dirjennya untuk berkordinasi, mengamankan, serta mengawasi, titik-titik tersebut mulai 15 Juni hingga arus balik yang akan diperkirakan pada 11 Juli.

"Untuk mengantisipasi kepadatan di bandara, Kemenhub telah menambah jam operasional pegawai hingga pukul 00.00 WIB. Hal ini akan dilakukan pada puncak arus mudik," ujar Budi.

Untuk transportasi laut, Dinas Perhubungan Laut akan menggelar mudik gratis dengan menyiapkan beberapa kapal. Nantinya kendaraan roda dua dan roda empat akan dibawa secara terpisah.

"Kami juga akan memberi sanksi kepada KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan), apabila memasukkan pemudik ke kapal melebihi kapasitas," kata Budi mengingatkan.

 

Terpopuler