Lailatul Qadar, Malam Kemuliaan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 11 Jun 2017 13:27 WIB

Ilustrasi Malam Lailatul Qadar Foto: Foto : MgRol_93 Ilustrasi Malam Lailatul Qadar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Alquran pada malam lailatul qadar para malaikat turun ke bumi sehingga pada malam tersebut penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. Untuk mendapatkan malam yang sangat mulia tersebut umat Islam haru meningkatkan ibadahnya pada 10 hari terakhir Ramadhan.

"Lailatul qadar adalah malam kemuliaan, artinya orang yang beribadah pada malam lailatul qadar akan diberi kemuliaan oleh Allah SWT," kata Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), KH Ahmad Satori Ismail saat diwawancarai Republika.co.id, Ahad (11/6).

Ia menerangkan, Allah SWT membuat malam lailatul qadar menjadi malam yang sangat baik untuk ibadah daripada seribu bulan. Di samping itu, menurutnya, malam lailatul qadar juga berfungsi sebagai pendorong umat Islam agar memperbanyak ibadah di Ramadhan sehingga umat Islam bermunajat, bermuhasabah, bertafakur dan meningkatkan ibadahnya untuk mendapatkan malam lailatul qadar.

KH Satori mengatakan orang yang dipilih Allah SWT mendapatkan lailatul qadar, orang tersebut akan jauh lebih baik dalam segala hal dari sebelumnya. "Yang tadinya rajin beribadah jadi lebih rajin, lebih banyak bersedekah, lebih peduli pada masyarakat, anak yatim dan piatu serta orang-orang tertindas, berbicaranya pun jadi lebih baik," ujarnya.

Ia mengatakan, intinya kualitas keimanan dan ketakwaan orang yang mendapatkan malam lailatul qadar jauh lebih baik daripada sebelumnya. Artinya orang tersebut sudah hijrah ke perilaku dan perbuatan yang lebih bagus.

Mengenai ciri-ciri malam lailatul qadar, KH Satori menerangkan, pada malam tersebut kondisi cuaca tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Kondisi cuaca sangat tenang, tidak ada angin yang terlalu kencang dan hujan lebat.

Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah memerintahkan agar umat Islam menanti malam lailatul qadar. Dikisahkan, Rasulullah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan membangunkan keluarganya agar melaksanakan shalat malam.

"Menghidupkan malam tersebut dengan beribadah. Rasulullah memperbanyak doa, zikir dan istighfar," jelasnya.

Terpopuler