REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan pekerja migran asal Jawa Barat berbondong-bondong berdatangan untuk menghadiri acara buka puasa bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Wisma Nusantara Konsulat Jenderal RI di Jeddah, akhir pekan kemarin.
Gubernur yang tengah menjalankan ibadah umrah ang menghadiri ngabuburit dan buka bersama pekerja migran warga Jabar sekaligus untuk memberikan wejangan. Heryawan mengatakan pentingnya selalu menjunjung tinggi budaya orang sunda yang selalu ramah dan pandai menitipkan diri.
"Cing hade akhlakna jeung pinter nitipkeun diri (yang baik akhlaknya dan pintaf menjaga diri)," kata pria yang akrab disapa Aher kepada para buruh migran seperti dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (11/6).
Ia berharap masyarakat Jawa Barat bisa bekerja dengan baik di negeri orang. Serta kembali ke Jawa Barat dengan sukses dan membantu perekonomian Jawa Barat ke depannya.
Berkumpulnya warga Jabar di Konjen RI Jeddah, pun dimanfaatkan dengan baik oleh pihak konsulat, khususnya dalam rangka sosialisasi program amnesti dari Pemerintah Kerajaan Saudi. Konjen RI di Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, menyebutkan bahwa program amnesti ini diikuti oleh 9100 warga Indonesia, namun yang sudah siap pulang baru sekitar 4000 orang. Oleh karenanya dia menghimbau kepada semua warga untuk dapat menggunakan dengan baik kesempatan langka itu.
"Jangan terbuai oleh harapan-harapan yang belum pasti, menunggu momen-momen tertentu misalnya, dan alasan lainnya, jika sudah siap pulang disilakan tidak menunda, karena aturan di negeri orang tentunya sangat dinamis, bisa berubah kapanpun, sementara harga tiket pesawat bisa melambung," ujar Hery dalam sambutannya.
Buka puasa di KJRI Jeddah rutin dilakukan setiap tahunnya sebagai ajang silaturahim dan momen dirindukan terutama bagi para pekerja migran, nampak hadir diantara mereka yang sudah bertahun-tahun bekerja di Saudi.