REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Jembatan layang atau fly over Klonengan di Prupuk, Tegal akan selesai tepat waktu dan mampu operasional pada sepuluh hari sebelum Lebaran (H-10). Kemajuan proyek dengan nilai kontrak Rp 112 miliar tersebut telah mencapai 98 persen. 

"4,5 bulan kami selesaikan semua. Sudah ada lampu penunjuk arah dan sebagainya," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi Moerwanto saat melakukan peninjuan lokasi proyek, Sabtu (10/6) malam. 

Arie mengakui bentuk fly over ini lebih rumit karena merupakan pertigaan Slawi-Pejagan sehingga perlu dibuat agar tidak saling bersilang. Fly over sepanjang 1.012 meter tersebut berada di atas tiga jalur rel kereta api yang memiliki kepadatan lalu lintas. 

Hal tersebut membuat fly over ini memiliki bentang yang cukup panjang dibandingkan tiga fly over lainnya. Pembangunan fly over dilakukan untuk mengurai kemacetan akibat adanya perlintasan kereta api. 

Rata-rata kereta melintas 72 kali per hari dengan lama penghentian kendaraan 5 menit. Itu artinya, total pemberhentian kendaraan sebanya 360 menit. 

Arie menambahkan, program ini akan dilanjutkan untuk mendukung kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan 900 perlintasan. "Enggak boleh lagi persimpangan sebidang, jadi akan kita buat (fly over semacam ini)," kata dia.