Mengherankan, Hamba yang Mengetuk Pintu Neraka Agar Dibuka

Red: Irwan Kelana

Ahad 11 Jun 2017 00:12 WIB

Ustadz Abdullah Bani'mah. Foto: Dok Fariq Gasim Anuz Ustadz Abdullah Bani'mah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Jumat Sore (9/6) waktu Jeddah, Saudi Arabia, Ustaz Fariq Gasim Anuz diajak seorang kawan menengok Ustaz Abdullah Bani’mah. Ketika itu, Fariq Gasim Anuz, dai asal Indonesia yang setiap tahun menghabiskan waktunya beberapa bulan berkhidmat di Jeddah, baru usai buka puasa.

Fariq merasa senang sekali diajak menengok Ustadz Abdullah Bani’mah yang tinggal di rumah ayahnya. Ia seorang dai muda yang lumpuh total seluruh tubuhnya kecuali kepalanya saja yang bisa digerakkan. Hal itu terjadi sejak ia berusia 19 tahun.

“Hati seakan terbang penuh kegembiraan mengingat bermajelis dengan orang sakit dan menengoknya merupakan obat mujarab, semoga Allah membersihkan karat hati dan menghapuskan dosa hamba-Nya,” kata Fariq dalam pesan instan yang dikirimkan kepada Republika.co.id dari Jeddah, Sabtu (10/6).

 

Fariq mengemukakan, Ustadz Abdullah sedang sakit radang saluran kencing dan keracunan dalam darah. Ia sempat dirawat di rumah sakit di Jeddah selama tiga pekan dan baru pulang ke rumah beberapa hari lalu. “Beliau bercerita bahwa sempat merasakan sakit yang dia kira bahwa itu sebagai sakaratul maut. Semoga Allah menyembuhkannya,” tutur Fariq, da’i yang produktif menulis artikel hikmah dan buku keislaman.

Selesai shalat isya, Ustadz Abdullah mengajak Fariq ikut menemani ke poliklinik untuk periksa di laboratorium. Dalam perjalanan ke poliklinik Abdullah memberikan beberapa nasehatnya.

“Janganlah Anda heran kepada orang yang mengetahui bahwa pintu-pintu jannah dibuka di bulan Ramadhan tapi ia tidak memasukinya! Heranlah kepada orang yang mengetahui bahwa pintu-pintu neraka ditutup di bulan Ramadhan tapi ia malah mengetuk pintu neraka minta untuk dibuka!” demikian salah satu nasehat Abdullah.

Abdullah, kata Fariq, menegaskan bahwa kebiasaan buruk merupakan penghalang ibadah.  “Kebiasaan buruk, penghalang ibadah! Sebagian orang di bulan Ramadhan masih sempat menonton sinetron. Sebagian lagi merokok saat berbuka atau sahur. Ketika ditegur, ia menjawab bahwa ini sudah menjadi kebiasaan. Sebagian manusia juga menjadikan makan saat berbuka sebagai balas dendam akibat lapar di siang hari sehingga makan dan minum berlebihan,” tutur Fariq mengutip Abdullah.

 

“Astaghfirullah, bagaimana dengan kemaksiatan atau keburukan yang lebih parah lagi dari menonton sinetron, merokok dan berlebihan dalam makan dan minum?” ujar Fariq.

Fariq menyitir salah satu hadits Rasulullah SAW, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari Muslim)

Amalan-amalan selain puasa telah terukur kadar pahalanya untuk manusia. Bahwa ia akan dilipatgandakan dari sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Allah sendiri yang akan memberi pahala tanpa batasan.

“Ibadah puasa manifestasi dari kesabaran. Seperti Allah ungkapkan dalam Surat Az-Zumar ayat 10 yang artinya,  ‘Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas’,” papar Fariq.

Abdullah, kata Fariq, memberikan permisalan, “Jika seorang ayah memberikan pakaian lebaran yang mahal untuk anaknya. Ia serahkan pakaian tersebut kepada anaknya agar dikenakan saat lebaran. Sebelum lebaran si anak menyetrika baju tersebut lalu terbakar dan pakaian itu menjadi hangus. Apakah pakaian tersebut akan dikenakannya saat Idul Fitri? Tentu Tidak! Allah telah menjanjikan pahala yang berlimpah dan ampunan yang banyak bagi yang menjalankan ibadah puasanya karena keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah. Jangan Anda nodai bulan Ramadhan ini dengan dosa dan maksiat!”

Di akhir pesan instannya, Ustadz Fariq Gasim Anuz menyelipkan doa, “Semoga Allah melindungi kita semua dari kelalaian dan ketergelinciran yang dapat merusak ibadah puasa kita. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayahNya kepada kita agar dapat meningkatkan kwalitas dan kwantitas amal ibadah kita sehingga kita dapat menggapai predikat sebagai orang-orang yang bertakwa. Aamiin.”