840 Bus Pariwisata Disiapkan untuk Cadangan Angkutan Mudik

Rep: Yulianingsih/ Red: Ilham

Jumat 09 Jun 2017 12:43 WIB

Bus mudik. (ilustrasi). Foto: Republika/ Wihdan Bus mudik. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 840 armada bus pariwisata di Yogyakarta disiapkan untuk armada cadangan dalam melayani angkutan mudik dan angkutan balik lebaran 2017 ini. Bus pariwisata ini milik beberapa pengusaha angkutan darat di Yogyakarta. Bus pariwisata ini akan dikeluarkan jika bus reguler baik bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) atau bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) kuwalahan melayani angkutan mudik dan balik lebaran.

"Kita back up bus reguler yang ada," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Organda DIY, Agus Andrianto, Jumat (8/6).

Menurutnya, berdasarkan data jumlah bus reguler yang beroperasi di DI Yogyakarta, sebanyak 440 armada AKAP dan 449 armada AKDP. Kesiapan armada angkutan lebaran di DIY juga didukung dengan armada taksi sebanyak 1.000 armada dan juga angkutan lokal lainnya.

Puncak peningkatan jumlah penumpang lebaran di DIY sendiri diprediksi pada H-4 sampai H+4 lebaran. Organda DIY juga sudah mengeluarkan himbauan kepada semua perusahaan otobus agar mempersiapkan kendaraan yang laik jalan dan sumber daya pengemudi yang prima untuk mengngkut para penumpang. Sementara itu, Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta, Bekti Zunanta mengatakan, jumlah penumpang arus mudik dan balik lebaran melalui Terminal Penumpang Yogyakarta diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan.

Hal ini mengacu dari data empat tahun terakhir karena jumlah bus reguler yang masuk ke terminal Yogyakarta selalu menurun dari tahun ke tahun. Berdasarkan data, penurunan jumlah bus angkutan lebaran AKDP ini diperkirakan mencapai 6,9 persen untuk kedatangan dan 7,2 persen untuk keberangkatan.

"Selama empat tahun terakhir jumlah bus AKDP yang keluar masuk ke Terminal Giwangan Yogyakarta terus mengalami penurunan. Bahkan beberapa trayek bus AKDP di Yogyakarta memutuskan menutup jalur trayek karena terus mengalami kerugian akibat sepinya penumpang," katanya.

Beberapa jalur trayek bus AKDP yang terpaksa ditutup karena sepinya penumpang adalah jalur trayek Yogyakarta-Srandakan dan Yogyakarta-Bantul-Wates. Jika penumpang terus sepi tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak trayek bus yang menutup layanan.

Diakuinya jumlah bus AKAP yang masuk ke Terminal Giwangan Yogyakarta hanya ada sekitar 340 rit per hari. Jumlah itu terus menurun dari tahun ke tahun. Sebelumnya, jumlah bus AKDP yang masuk ke Terminal Giwangan bisa mencapai 450 rit.

Menurut Bhekti, penyebab menurunnya jumlah bus AKDP ini karena jarak trayek yang tergolong dekat dan perubahan pilihan moda transportasi penumpang menjadi kendaraan pribadi. "Banyak pengguna bus AKDP yang memilih beralih dengan moda transportasi sepeda motor," ujarnya.

Terpopuler