Menikmati Kopi Lombok Bernuansa Tempo Dulu

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Didi Purwadi

Kamis 08 Jun 2017 18:48 WIB

Suasana Kota Tua Ampenan di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Foto: Irwan Kelana/Republika Suasana Kota Tua Ampenan di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Minum kopi seolah sudah menjadi budaya bagi warga di Pulau Lombok. Salah satu kopi yang menjadi primadona di Bumi Seribu Masjid ialah Kopi Sembalun yang berasal dari Desa Sembalun, sebuah desa yang ada di kaki Gunung Rinjani.

Untuk menikmatinya, pecinta kopi tidak perlu jauh-jauh ke Sembalun. Di Kota Mataram, terdapat kedai kopi yang menawarkan Kopi Sembalun dengan suasana yang berbeda.

Adalah Kedai Kota Tua Kopi. Sesuai namanya, letak kedai kopi ini berada di Kota Tua Ampenan, yang kental dengan nuansa tempo dulu. Lokasinya yang strategis dan dekat dengan Pantai Kota Tua Ampenan, membuat kedai kopi yang beroperasi sejak pukul 16.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita ini tidak pernah sepi dari kunjungan pecinta kopi.

Kesan jadul langsung terasa kala menjejakkan kaki di tempat ini. Kehadiran lukisan kondisi Pulau Lombok zaman baheula seakan membawa kita ke masa lampau.

Pemilik Kota Tua Kopi, Tusan Febi Andika, mengaku sudah lama berkeinginan mendirikan kedai kopi di Kota Tua Ampenan. Pria yang merupakan warga Sukaraja Timur, Ampenan, Kota Mataram ini ingin menghidupkan Kota Tua Ampenan sebagai tempat wisata yang tidak kalah dibanding Kota Tua yang ada di daerah lain.

Menurut pria berusia 27 itu, Kota Tua Ampenan relatif sepi dibandingkan Kota Tua daerah lain yang banyak berdiri kedai kopi maupun sajian kuliner. Terlebih, Tusan menilai, Kota Tua Ampenan memiliki keunggulan dengan Kota Tua lain di Indonesia, lantaran letaknya yang berada satu kawasan dengan Pantai Ampenan.

"Saya suka kopi, saya juga ingin mengangkat Kota Tua karena (kedai kopi) belum ada sama sekali di sini," ujar Tusan di Kota Tua Kopi, Ampenan, Mataram, Senin (5/6).

Dengan modal sendiri, Tusan membulatkan tekad untuk membuka kedai Kota Tua Kopi dengan kocek sekitar Rp 70 juta untuk sewa tempat, renovasi bangunan, dan perlengkapan lain seperti kursi, meja, dan juga mesin pembuat kopi.

Terhitung sejak 20 April 2017, Kedai Kopi Kota Tua yang berada tidak jauh dari Gapura Kota Tua Ampenan mulai beroperasi. Meski belum lama beroperasi, kehadiran Kota Tua Kopi yang beralamat di Jalan Pabean, Ampenan, menarik perhatian warga yang ingin berkunjung ke Pantai Ampenan.

Lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) di Bandung, Jawa Barat ini mengaku terinspirasi mendirikan kedai kopi dari teman-temannya semasa kuliah di Kota Kembang tersebut. Menjamurnya Kedai Kopi di Kota Bandung membuatnya ingin membuka usaha serupa di daerah asalnya.

Kota Tua Kopi menawarkan ragam kopi nusantara mulai dari Kopi Aceh, Toba, Sulawesi, Toraja, Papua, Bali, Flores, hingga Jawa. Namun, yang menjadi favorit di sini ialah Kopi Sembalun. Kebanyakan jenis kopi yang ditawarkan ialah jenis Arabika termasuk Kopi Sembalun. Alasannya, meski harus merogoh kocek lebih dalam, jenis kopi Arabika memiliki tekstur yang lebih lembut, lebih aman di lambung, dan juga lebih familiar bagi para pecinta kopi di Tanah Air.

Tidak hanya menyajikan kopi di kedai, Kopi Kota Tua juga menjual produk kemasan kopi yang dibungkus rapi dengan varian harga mulai dari Rp 55 ribu per 200 gram bunga Rp 75 ribu per 200 gram.

Selama bulan suci ramadhan, Kota Tua Kopi menyediakan paket khusus dengan memberikan potongan harga mulai dari 10 persen hingga gratis. Syaratnya, cukup foto sedang di Kota Tua Kopi, lalu unggah ke sosial media dan tak lupa tag ke teman-teman.

Tusan menuturkan, promo ini sengaja diberikan selama bulan suci ramadhan. Tusan berharap, Kota Tua Kopi bisa menjadi pilihan bagi warga Lombok yang ingin sekadar bersantai menikmati secangkir kopi usai ibadah shalat Tarawih. "Sedangkan bagi pengunjung yang ingin berbuka puasa, kami memberikan takjil gratis," ungkap Tusan.

Terpopuler