Ini Imbauan Kapolri untuk Pemudik

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Andri Saubani

Kamis 08 Jun 2017 08:25 WIB

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memberikan keterangan pers saat meninjau pos pantau Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (7/6). Kapolri Tito Karnavian melakukan peninjauan kesiapan jalur mudik di Cikopo dan jalur tol trans jawa. Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memberikan keterangan pers saat meninjau pos pantau Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (7/6). Kapolri Tito Karnavian melakukan peninjauan kesiapan jalur mudik di Cikopo dan jalur tol trans jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memberikan imbauan kepada masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran pada tahun ini. Tito mengimbau agar masyarakat selalu mengecek kendaraan yang akan digunakan untuk mudik agar bisa aman di perjalanan mudik.

"Jangan sampai terjadi lagi peristiwa yang terjadi di Puncak, rem blong, Cipularang rem blong, kendaraan tolong dicek betul kendaraan pribadi masing-masing," ujarnya saat mengunjungi Posko Mudik Terpadu Cikopo, Rabu (7/6).

Tito juga meminta, agar pemudik membawa perlengkapan secukupnya. Tidak lupa, kata dia, untuk membawa obat-obatan agar jika terjadi sesuatu bisa diatasi dengan cepat. Selain itu, Tito juga menyarankan agar pemudik membawa bekal makanan sendiri, pasalnya, penumpukan kendaraan di area peristirahatan sering terjadi menjelang buka puasa.

"Ini kan masih dalam suasana bulan ramadan dan puasa biasanya penumpukan terjadi menjelang magrib semua ingin masuk ke rest area," katanya lagi. Tito menjelaskan, perkiraan puncak arus mudik lebaran terjadi tanggal 23/24 Juni.

Libur sekolah sudah ditentukan di tanggal 19 Juni. Kapolri meminta, jika memang bisa dipercepat jadwal mudik untuk sebagian pemudik, agar melakukan mudik tidak berbarengan di tanggal puncak arus mudik. "Kalau memang orang tuanya sudah cuti mungkin mereka bisa mendahului pulang sehingga tidak semuanya pada satu atau dua hari yang sama di Sabtu dan Ahad," jelasnya.

Khusus untuk pengendara sepeda motor, kata dia, agar lebih memilih kendaraan transportasi masal yang disediakan Kementerian Perhubungan dan beberapa instansi yang menyelenggarakan mudik bersama. "Itu akan jauh lebih aman dibandingkan dengan bawa sepeda motor anak istri depan belakang berbahaya," jelasnya.

Terpopuler