Dishub Sumut Sediakan Seribuan Bus untuk Mudik

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham

Rabu 07 Jun 2017 23:19 WIB

Bus mudik (ilustrasi). Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Bus mudik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara menyiapkan 1.101 unit bus jelang arus mudik Idul Fitri 1438 H. Bus-bus ini disediakan untuk mengangkut puluhan ribu pemudik di Sumut.

Kabid Angkutan Darat Dishub Sumut Iswar mengatakan, jumlah unit bus yang disediakan telah disesuaikan dengan perkembangan di lapangan. Tahun ini, Dishub Sumut memperkirakan jumlah pemudik akan mengalami kenaikan. "Tahun ini pemudik diprediksi naik, terdiri bus 5 persen, kereta api 10 persen, jalur laut 5 persen, dan udara 15 persen," kata Iswar, Rabu (7/6).

Iswar mengatakan, ribuan unit bus yang disediakan dari 118 perusahaan otobus untuk jalur angkutan kota dalam provinsi atau AKDP. Sedangkan, untuk angkutan kota antar provinsi atau AKAP, tersedia sebanyak 615 unit bus dari 18 perusahaan otobus. "Untuk angkutan darat sendiri kita menyiapkan AKDP bus 1.101 unit dengan seat tempat duduk 19.596. Sementara, untuk AKAP ada 615 unit bus dengan seat tempat duduk 24.600," ujar dia.

Menurut Iswar, Dishub Sumut telah melakukan pemetaan terkait lonjakan penumpang yang akan terjadi. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan perusahaan jasa angkutan bus untuk mengoperasikan bus cadangan. Selain itu, pemeriksaan kondisi bus menjadi hal utama yang harus terus dilakukan.

"Tentu penanganan berbeda dari hari biasanya, frekuensi kendaraan akan jauh meningkat. Tentu kami akan tekankan pengawasan, terutama kendaraan. Setiap kendaraan harus dicek kendaraan," kata Iswar.

Selain melakukan uji kelayakan bus, Dishub Sumut juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap sopir dan kernet. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi angka kecelakaan yang disebabkan dari faktor manusia.

Menurut Iswar, pemeriksaan kesehatan salah satunya untuk menguji apakah sopir dan kernet mengonsumsi narkoba atau tidak. Pengujian ini akan dilakukan Dishub Sumut dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Tes urine akan dilakukan terhadap para sopir, apakah mengandung narkoba atau tidak serta hal lain. Imbauan tentu akan kami buat dan sanksi akan diberikan jika terbukti banyak sopir yang positif mengonsumsi narkoba," ujar dia.

Terpopuler