Serba-serbi Kebutuhan Energi Manusia

Red: Agung Sasongko

Rabu 07 Jun 2017 12:51 WIB

Ramadhan Foto: IST Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT telah menyediakan fasilitas sedemikian rupa untuk kelangsungan hidup manusia. Termasuk di dalam tubuhnya sendiri. Tubuh manusia punya kemampuan untuk beradaptasi dan selalu merujuk pada keseimbangan.

Seperti pada saat berpuasa, upaya tubuh untuk menuju seimbang telah terbukti membawa berbagai manfaat. Allah menyediakan sistem keseimbangan energi di dalam tubuh agar tidak tumbang seketika saat kondisi kekurangan.

Sebaliknya, tubuh akan berupaya untuk beradaptasi. Menurut William F Ganong dalam buku Review of Medical Physiology, keseimbangan antara energi yang dikeluarkan dan yang diperoleh tubuh adalah keniscayaan hidup.

Rata-rata energi yang dibutuhkan manusia dewasa dalam sehari adalah sekitar 2.000 kalori. Bagi pekerja intelektual, maka kebutuhan energi butuh tambahan sekitar 500 kalori. Sementara pekerja berat yang bekerja menggunakan fisik butuh tambahan sekitar 3.500 kalori.

Energi yang tersedia dalam tubuh dikategorikan menjadi dua bagian, yakni energi yang tersedia seketika dan energi yang tersedia dalam jaringan tubuh. Energi seketika ini tersimpan dalam glukosa darah, asam lemak bebas dan tripel gliserol.

Sementara yang tersimpan dalam jaringan berupa glikogen di dalam diver maupun otot. Protein juga tersimpan dalam otot, sementara lemak tersimpan dalam jaringan lemak seluruh tubuh.

Dikutip dari J Hywel Thomas dan Brian Gillha dalam Biochemicel Basis of Medicine, orang dewasa biasanya menyimpan energi sekitar 166 ribu kilo kalori dalam tubuhnya. Presentase tertinggi berada di jaringan lemak yang mencapai 140 ribu kilo kalori.

Sisanya adalah kandungan protein. Cadangan energi ini cukup untuk menjamin kehidupan manusia antara satu sampai tiga bulan. Ini tanpa tambahan makanan lagi dari luar.

Volume energi yang tersedia di plasma darah pun sudah cukup untuk memenuhi segala kebutuhan aktivitas biologi utama tubuh. Jumlahnya mencapai 1.800 kalori. Jadi berpuasa yang hanya 12-15 jam sehari memang jelas tidak akan merusak keseimbangan tubuh.

Terpopuler