Tak Ada yang Ragukan Manfaat Puasa untuk Kesehatan

Red: Agung Sasongko

Selasa 06 Jun 2017 18:30 WIB

Ramadhan Foto: IST Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hal lain dalam Islam yang diyakini dan telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan adalah ibadah puasa. Saat ini, tak seorang pun ahli medis, baik Muslim maupun non- Muslim, yang meragukan manfaat puasa bagi kesehatan.

Mahmud Ahmad Najib, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams, Mesir, juga menegaskan manfaat puasa bagi ke se hatan dalam bukunya yang berjudul Peme liharaan Kesehatan dalam Islam. Dijelaskan dalam buku tersebut, puasa memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya.

Dijelaskan pula, curah jantung yang mendistribusikan darah ke seluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan itu memberi kesempatan kepada otot jantung untuk beristirahat setelah bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa memberi kesempatan pada jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan selnya.

Selain itu, masih menurut buku tersebut, puasa memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat karena ketika seseorang berpuasa, lambung dan ususnya beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amonia, glukosa, dan garam tidak masuk ke usus. Dengan begitu, sel-sel usus tidak mampu menghasilkan komposisi glikogen, protein, dan kolesterol.

Seorang ahli dari Amerika, Allan Cott MD, juga telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan dari berbagai negara mengenai hikmah puasa dalam buku Why Fast. Disebutkan, puasa me mun culkan perasaan lebih baik secara fisik dan mental, member sihkan tubuh, menurunkan tekanan darah dan kadar lemak, menjadikan badan sehat dengan sendirinya, me numbuhkan kemampuan mengendalikan diri sendiri, dan memperlambat proses penuaan.

Dunia ilmiah juga telah membuktikan bahwa proses detoksifikasi saat puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan. Praktisi dan pengkaji kedokteran Nabi, dr Mohammad Ali Toha Assegaf, dalam buku 365 Tips Sehat ala Rasulullah menulis, pada kotoran (feces) dan air seni orang yang berpuasa ditemukan racun organophosphat. Dalam tubuh, bahan racun tersebut bersemayam dalam sel-sel adipose (lemak) yang mengalami pembongkaran dengan cepat saat seseorang berpuasa.

Terpopuler