REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia dan United States Department of Agricultur (USDA) mengadakan acara buka bersama Wakil Duta Besar AS Brian McFeeters, Senin (5/6). Acara tersebut sekaligus ajang mempromosikan kuliner Nusantara.
Kuliner Nusantara sudah dikenal dengan keberagaman, setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing. Melihat begitu kaya kuliner yang ada, Kedutaan Besar AS kembali mengadakan acara tahunan setiap bulan Ramadhan dengan tema Buka Puasa Nusantara.
"Kita memggabungkan masakan Indonesia dengan hasil dari Amerika, kita perkenalkan seperti almond, kismis, blueberry, apel, dan daging," kata McFeeters.
Acara yang bertempat di Rumah Imam Bonjol, Jakarta merupakan promosi seni kuliner Nusantara dengan kolaborasi hasil pertanian dan peternakan di AS. Banyak makanan Nusantara yang nyatanya bisa dikolaborsi dan diinovasi dengan bahan-bahan berkualitas dari AS.
Dengan menggunakan bahan-bahan pengganti asal AS bisa meningkatkan inovasi dari makanan Indonesia. Buah-buahan seperti beri, apel, almond, hingga daging coba disulap untuk menyempurnakan rendang, pecel, nastar, hingga rujak.
Menurut Eksekutif Chef PT Penny Roos Herry, Adi Nugraha, bahan-bahan dari AS sangat bisa dimasukan dengan masakan Nusantara. Herry mencontohkan rendang yang dihidang untuk berbuka. Jika menggunakan daging lokal, maka akan memakan waktu yang panjang, namun, dengan mengunakan daging short rib USA, maka waktu memasak terpotong banyak.
Selain itu, melalui acara "Buka Puasa Nusantara" membuktikan jika kuliner Indonesia bisa dihidangkan dengan bahan-bahan dari luar Indonesia. Hanya saja, tinggal mengkomposisikan makan harus menjaga konsistensi ketika dibawa ke luar Indonesia agar lebih dicari dan disukai oleh masyarakat global.