REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 1.000 anak yatim dari 20 yayasan panti asuhan se-Jakarta mendapat paket senilai Rp 250 ribu per anak. Paket tersebut berisi peralatan sekolah, peralatan shalat, serta amplop sebagai uang untuk Lebaran. Paket diberikan oleh Yayasan Alumni Sekolah Islam Al-Azhar angkatan 198 (ASIA'87).
Dana sekitar Rp 250 juta untuk anak-anak yatim itu, berasal dari donatur yakni alumni Al-Azhar, ada juga beberapa dari sponsorship. Per anak mendapat paket peralatan sekolah seperti tas dan alat-alat tulis, kemudian peralatan shalat seperti sarung atau mukena, serta amplop berisi uang Lebaran.
Dalam rangkaian acara 'Buka Bersama ASIA'87 Peduli', 1.000 anak yatim dikumpulkan dalam Auditorium PTIK, Kebayoran, Jakarta Selatan, Ahad (4/6) sore. Mereka juga dihibur oleh penampilan bintang tamu, seperti RAN, Glen Fredly, serta pemandu acara Ardina Rasty. Acara memang untuk menghibur para anak-anak yatim yang hadir.
Ketua Panitia Acara ASIA'87 Peduli, Taufik Dipa Sempana, meinginkan anak-anak itu bangkit, jangan merasa karena yatim jadi down. Dan luar biasa, karya yang dihasilkan mereka memuaskan. Taufik ingin mereka merasa berarti dan dihargai.
Acara buka bersama itu merupakan acara puncak, setelah sebelumnya, ASIA'87 mendatangi panti-panti asuhan untuk memberikan pelatihan bagaimana berkreasi dengan barang-barang bekas. Pelatihannya dilakukan selama dua hari di setiap panti.
Setiap panti, ASIA'87 mendatangkan tiga orang pelatih, dan setiap harinya mereka mendatangi dua panti. Barang-barang bekas yang dijadikan bahan daur ulang pun seperti botol, koran-koran bekas, yang kemudian diubah menjadi pot, tempat permen, hiasan, dan lainnya.
Kegiatan itu juga karena disesuaikan dengan tema, dan hasil kreasi anak-anak yatim, dipamerkan pada acara buka bersama itu. Souvenir yang diberikan untuk para donator pun berupa sebatang bibir pohon cendana.
"Kenapa kami ambil tema itu, karena kami melihat paru-paru dunia sudah berkurang, kebun dan sawah sudah berubah jadi bangunan. Kami ingin menanamkan pada anak-anak, terutama yang hadir hari ini, bahwa menjaga lingkungan agar tetap hijau itu penting," jelas Taufik.
Ketua Yayasan ASIA'87, Dwimawan Heru Santoso, menjelaskan awal mula terbentuknya ASIA'87. "Dulu kami hanya kumpul, terus kami berpikir harus membuat sesuatu yang nyata. Maka dibikinlah yayasan. Kita bergerak dalam bidang sosial. Lama kelamaan, tidak hanya dari ASIA 87, yang support banyak," ujar dia.