REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Konsumsi timun suri selama bulan Ramadan terbilang mengalami peningkatan. Hal itu terbuki dari banyaknya permintaan konsumen di pasar. Bahkan, pasokan sebanyak lima ton sudah ludes dikirim ke pasar dalam waktu tiga hari saja.
Salah seorang bandar timun suri di Dusun Gandasari RT 11/06 Desa Gunung Cupu Kecamatan Sidangkasih Kabupaten Ciamis, Sardi (35 tahun), menyebut lima ton timun suri dikirim ke Ciamis dan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya setiap tiga hari sekali. Kata dia, timun itu berasal dari Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon.
“Karena para petani di Cirebon selalu menanam menjelang Ramadan. Jadi, petani musiman timun suri dan dijual di sini selalu ludes karena banyak peminatnya,” katanya.
Ia mengatakan, tiap bulan Ramadhan memang selalu memasok timun suri ke semua pasar di Ciamis dan Tasikmalaya. Harganya pun terbilang murah, yaitu hanya lima ribu rupiah per kilogram untuk grosir dan tujuh ribu rupiah per kilogram di tingkat pengecer.
Salah satu pedagang timun suri, Sartono (40) mengungkapkan, membeli timun suri dari Gunung Cupu untuk dijual kembali di Pasar Cikurubuk. Menurutnya, buah yang kerap digunakan sebagai bahan kolak saat berbuka ini memang laris di pasaran. Sebab, ia bisa menjual sampai 20 kilogram per hari.
“Tiap tahun saya suka beli dari orang Cirebon, karena timun suri yang menyuplai dari Cirebon, tapi sekarang sudah ada penyalurnya dari Ciamis," katanya.