Yuk, Berbuka dengan yang Sehat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko

Ahad 04 Jun 2017 14:08 WIB

Warga antre mengambil pembagian kanji rumbi, makanan khas berbuka puasa, di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (1/6). Pemerintah setempat melalui pengurus Masjid Islamic Center membagikan 2.500 porsi kanji rumbi berbuka gratis selama Ramadan untuk fakir miskin, anak yatim dan piatu serta warga yang sedang dalam perjalanan (musafir) di Aceh Foto: Rahmad/Antara Warga antre mengambil pembagian kanji rumbi, makanan khas berbuka puasa, di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (1/6). Pemerintah setempat melalui pengurus Masjid Islamic Center membagikan 2.500 porsi kanji rumbi berbuka gratis selama Ramadan untuk fakir miskin, anak yatim dan piatu serta warga yang sedang dalam perjalanan (musafir) di Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manfaat sehat di bulan Ramadhan hanya bisa diperoleh bagi mereka yang serius mengatur pola makannya. Hal ini dimulai dari pengaturan asupan nutrisi saat sahur dan berbuka.

Pakar kesehatan masyarakat, Dr. Hermawan Saputra, SKM, MARS mengatakan kondisi tubuh saat sahur dan berbuka sebenarnya sama. Tubuh sama-sama dalam keadaan kosong. "Bedanya, saat sahur tubuh siap menerima asupan nutrisi karena habis menjalani fase istirahat," kata dia.

Sementara saat berbuka, tubuh dalam kondisi lelah karena habis beraktivitas seharian sambil berpuasa. Oleh karena itu, asupan nutrisi harus diatur sedemikian rupa di dua waktu tersebut untuk memaksimalkan manfaat sehat yang ingin diperoleh.

Dr. Hermawan memberi saran agar saat sahur memakan makanan berserat dan lama untuk diserap tubuh. Seperti padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran. Ia menyarankan untuk mengonsumsi beras merah.

Tipe-tipe makanan ini dicerna lebih lama oleh tubuh. Sehingga proses penyerapannya pun tahan lebih lama. Sementara makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan dan minuman yang mudah diserap, seperti makanan tinggi gula. 

"Paradoks di Indonesia ini memang perlu diperbaiki, kita terlalu sering makan makanan tinggi gula, padahal ini yang sebaiknya dihindari," katanya. Seperti minuman bersoda, kopi, teh, dan lainnya. Tipe makanan banyak gula ini cepat diserap sehingga cepat membuat seseorang merasa lapar lagi.

Ketua Program Pendidikan Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammad Prof. Dr. HAMKA Jakarta ini mengingatkan agar orang yang berpuasa menghindari konsumsi gula berlebihan. 

Kemudian saat berbuka, sebaiknya seseorang makan makanan yang hangat, ringan, dan bernutrisi lengkap. Dr. Hermawan mengatakan makanan paling sempurna untuk berbuka adalah kurma.

"Kurma itu padat nutrisi, serat tinggi, kandungan karbohidrat dan gulanya sangat pas untuk berbuka," kata peneliti ini. Anjuran ini pun sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW. 

Saat zaman dahulu memang belum terlihat faedahnya sunah Rasulullah ini. Namun kini, banyak penelitian telah membuktikan bahwa kurma adalah makanan super yang ringan, padat nutrisi dan mudah diserap tubuh.

Dr. Hermawan menyarankan agar saat berbuka menghindari makanan yang butuh metabolisme tinggi. Seperti daging, makanan berminyak, goreng-gorengan. Pasalnya tubuh dalam kondisi lelah karena sudah berpuasa lama. "Jika makan seenaknya dan sembarangan tentu ada berdampak pada kesehatan," kata dia. 

 

Terpopuler