REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pakar kesehatan percaya bahwa sakit tidak jadi penghambat seseorang untuk berpuasa. Menahan lapar dan haus untuk mengatur metabolisme tubuh malah bisa jadi salah satu metode pengobatan.
Pakar kesehatan masyarakat, Dr. Hermawan Saputra mengatakan, ini terganting sejauh mana fase dan kadar penyakit yang diderita. Ia menyebut jenis penyakit dalam itu ada banyak, mulai dari penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, pernafasan, jantung, syaraf, dan lainnya.
"Penyakit itu pasti ada fasenya, kadarnya, jika rematik atau asam urat, apa pun itu, jika tidak ada kendala berarti maka bisa berpuasa," kata Dr. Hermawan saat ditemui Republika.co.id. Kecuali, jika seseorang memiliki suatu keterbatasan.
Misal sudah menderita kanker stadium tiga, harus menjalani cuci darah rutin atau pengobatan lain yang tidak bisa diundur. "Jika tidak ada indikasi demikian, maka puasa tidak menghambat orang sakit tersebut untuk puasa," katanya.
Terkait dengan penderita kanker, seseorang bisa menggunakan puasa sesuai dengan saran pakar medis yang menanganinya. Dr. Hermawan percaya bahwa puasa jika diniatkan untuk sehat, maka seseorang akan mendapatkannya.