REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Girlband hijabers pop, Noura, merasakan tak ada kesuksesan instan dalam berkarya di industri kreatif. Noura pun meyakini tidak ada proses yang sia-sia.
Dalam bincang-bincang Inspirasi Wirausahawan Perempuan di Pesona Khazanah Ramadhan, anggota grup Noura, Nina mengatakan, Noura muncul pada 2014 bersamaan dengan booming hijab fashion. Sehingga orang fokus pada fashion, bukan pada single Noura yang berjudul 'Kekasih Halal'.
Lagu itu baru dikenal luas setahun setelah rilis. ''Buat kami ini jadi hikmah. Terkenal itu tidak instan, meski didorong tokoh-tokoh besar,'' kata Nina di Ballroom Masjid Hubbul Wathan, Mataram, Sabtu (3/6).
Meski sudah hadir di industri kreatif sejak tiga tahun lalu, Nina mengatakan kendala mereka bukan kehadiran Noura grup baru di dunia musik nasional, tapi meyakinkan masyarakat bahwa hijab pop laik tampil di luar Ramadhan.
''Meyakinkan kami laik diperhitungkan itu jadi tantangan untuk kami,'' kata Nina.
Sebagaj grup vokal hijab pertama Indonesia, Noura ingin memberi warna baru. Mereka ingin memberi inspirasi kepada Muslimah lain yang punya passion yang sama bisa juga mengaktualisasikan diri.
Noura terbentuk setelah Nina, Sasa, Dea, dan Ussiy yang merupakan model untuk foto maupun peragaan busana sering bertemu dan mengobrol. Mereka jadi tahu punya hobi yang sama, yakni menyanyi. Dari sana mereka mulai bergabung.
Bisa terus berkarya bersama Noura dan saat ini memiliki bisnis fashion, Nina merasa ini tak lepas dari ridha suaminya. Karena itu, ia juga mengajak Muslimah lain untuk tetap menghormati suami bahkan saat istri sudah punya bisnis.
Anggota Noura lainnya, Sasa, menilai semua kegiatan termasuk bisnis harus diniatkan karena Allah. Kehadiran Noura sendiri diniatkan karena Allah sebagai bagian syiar Islam melalui syair.