YLKI Dorong Pemerintah Siapkan Angkutan Publik untuk Mudik

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani

Sabtu 03 Jun 2017 18:32 WIB

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo menjadi pembicaradalam diskusi Dialektika Demokrasi di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/7). Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo menjadi pembicaradalam diskusi Dialektika Demokrasi di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo menyatakan, pemerintah perlu mempersiapkan angkutan publik untuk mengangkut para pemudik jelang lebaran pada 2017. Menurut dia, ketersediaan angkutan publik saat ini masih terbatas. 

Sudaryatmo memaparkan imbas keterbatasan angkutan publik ini membuat banyak pemudik menggunakan motor. Padahal, potensi kecelakaan saat menggunakan motor itu lebih tinggi dari kendaraan lain.

Bahkan, mudik dengan motor memberi kontribusi sebanyak 75 persen pada angka kecelakaan. "Jadi seharusnya bagaimana menyediakan angkutan umum yang berbasis pada angkutan umum yang harganya terjangkau, ini yang belum bisa dilakukan pemeirintah," kata dia saat dihubungi Republika, Sabtu (3/6).

Selama ini, memang ada angkutan umum seperti kereta api yang layak digunakan saat momen mudik. Kebutuhan masyarakat pemudik terhadap transportasi tersebut pun dinilai Sudaryatmo tinggi. Namun, karena harganya sulit dijangkau pemudik menengah ke bawah, apalagi menjelang lebaran, maka tidak sedikit pemudik yang menggunakan motor.

Ini berbeda dengan pemudik menengah ke atas. Mereka mempunyai banyak pilihan kendaraan ketika hendak mudik. Misalnya dengan menaiki mobil pribadinya, kereta api atau dengan pesawat. "Masyarakat menengah ke bawah itu pilihannya terbatas, dananya pun terbatas, karena dorongan mudik itu sangat kuat, maka ya memakai motor, mungkin dia sadar tidak aman tapi dilakukan juga," kata dia.

Menurut Sudaryatmo, sejauh ini pemerintah telah mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik motor dengan menyediakan jasa pengangkut secara gratis. Motor-motor tersebut diangkut dengan truk untuk diantar ke daerah-daerah asal pemudik. Sedangan pemudiknya sendiri menggunakan transportasi publik yang lain.

Namun, masalahnya, kata Sudaryatmo, tentu ada batasan jumlah motor yang dapat diangkut. "Akan lebih bagus kalau Kemenhub itu merevitalisasi angkutan umum, bagaimana memperbesar porsi angkutan umum di dalam angkutan mudik lebaran, itu lebih starategis, dari pada memfasiltiasi mudik gratis dengan mengangkut motornya," kata dia.

Terpopuler