DPR Imbau Pemudik tak Gunakan Motor

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Karta Raharja Ucu

Sabtu 03 Jun 2017 17:48 WIB

Ilustrasi Mudik Foto: Republika/Mardiah Ilustrasi Mudik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi V DPR RI mengimbau para pemudik tidak menggunakan sepeda motor saat mudik Lebaran kali ini. Hal ini disampaikan anggota Komisi V DPR Mohammad Nizar Zahro lantaran selama ini motor kerap menjadi salah satu pilihan pemudik. Padahal menurut Nizar, angka kecelakaan selama arus mudik lebaran, tertinggi berasal dari pemudik dengan kendaraan roda dua.

"Kami mohon agar pemudik tidak menggunakan kendaraan roda duanya, kami menyarankan agar motornya bisa diangkut dengan kereta atau truk yang disediakan," ujar Nizar saat dihubungi, Sabtu (3/6).

Ia berpendapat, keselamatan harus menjadi prioritas dan perhatian para pemudik. Karena itu, untuk mendukung hal tersebut, Komisi V DPR juga meminta Pemerintah memperbanyak layanan transportasi bagi pemudik roda dua yakni menggunakan bus, kereta maupun kapal laut.

Nizar sendiri mengungkap target Komisi V DPR RI bagaiamana memastikan turunnya angka kecelakaan pada mudik lebaran kali ini. "Target kita itu ya setiap mudik angka kecelakaan semakin menurun, kalau bisa kita tekan dengan zero accident," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Sebelumnya, Komisi V DPR RI dalam waktu dekat akan menggelar rapat kerja dengan Menteri Perhubungan dan jajaran terkait untuk persiapan infrastuktur mudik lebaran tahun ini. Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis menyebut pihaknya akan meminta penjelasan Pemerintah untuk persiapan mudik Lebaran kali ini.

"Selasa kami rapat kerja dengan menteri perhubungan berkaitan persiapan infrastruktur mudik lebaran. Kita minta ada terobosan pemerintah agar tidak ada persoalan berulang dalam mudik lebaran kali ini," ujar Fary Djemi saat dihubungi pada Sabtu (3/6). 

Iamenekankan, terutama berkaitan dengan kelaikan moda tranportasi darat, laut dan udara. Pihaknya akan meminta Kemenhub mengantipasi lonjakan penumpang yang diprediksi akan terus meningkat.

"Baik itu kereta, kemacetan diruas jalan tol, selain itu antisipasi melonjaknya kendaraan roda dua serta persoalan sefety dan security lainnya," ujarnya.

Terpopuler