REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA -- Ibadah puasa adalah amanah yang dipercayakan oleh Allah SWT pada hambaNya. Setiap amanah tak boleh disia-siakan oleh setiap diri yang jadi hamba Allah.
Apabila amanah batin telah dapat dipelihara, maka orang itu akan mampu mengemban amanah lain. Seperti amanah atau kepercayaan yang bersifat keduniaan.
Orang yang bisa menjaga amanah jiwa akan menjadi orang berjiwa bersih, berbudi suci, takut terjerembab pada kehinaan dan takut kehilangan kehormatan di hadapan Allah SWT. Dengan berpuasa, mental akan terdidik untuk berbuat jujur.
Ia bisa memilah makanan dan minuman yang halal. Sehingga ia terdidik pula untuk menahan atau tidak akan menerima harta yang haram. Dengan berpuasa, seseorang dapat mensucikan diri dalam mengabdi kepada Allah SWT serta mendekatkan diri kepadaNya.
Berpuasa itu mendidik kebiasaan yang kurang baik dengan menahan diri dari kebiasaan yang kurang baik itu. Rasulullah SAW bersabda "Adapun puasa itu sebagai perisai, dan apabila seseorang puasa, maka janganlah ia mencaci maki, dan jangan pula menaruh dendam kesumat," (HR. Bukhari).