Melihat Jati Diri Islam dari Peninggalan Rasul

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto

Jumat 02 Jun 2017 09:38 WIB

Pameran replika pedang Rasul SAW (Ilustrasi) Foto: ROL/Fian Firatmaja Pameran replika pedang Rasul SAW (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pameran replika benda peninggalan Rasulullah dan potongan peradaban Islam NTB di Pesona Khazanah Ramadhan, menunjukkan kepada generasi muda tentang jadi diri Islam. Pameran ini juga jadi contoh perjuangan penyebaran Islam selalu butuh proses sendiri.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu M Faozal mengatakan, kedua pameran yang digelar di Ballroom lantai dasar Masjid Hubbul Wathan tersebut turut menunjukkan kepada masyarakat terutama generasi muda agar paham tentang jati diri Islam. Pameran replika benda peninggalan Rasulullah sendiri merupakan pameran yang baru pertama kali ada di NTB.

"Kehadiran replika pedang Rasulullah ini memberi gambaran seperti apa perjuangan Rasulullah semasa hidup," kata Faozal, Kamis (1/6).

Dengan melihat benda peninggalan Rasulullah, masyarakat jadi makin yakin Rasul pernah hadir dan berjuang dengan apa yang beliau punya. ''Menarik untuk tahu seperti apa barang-barang milik Rasul. Meski kita tidak tahu persis seperti apa karena semua bersumber dari narasi,'' kata Faozal.

Begitu pula benda-benda koleksi Museum Negeri NTB yang menyuguhkan bentuk masa lalu masyarakat NTB terutama yang berkaitan dengan Islam. Kalau dikulik, kata Faozal, peradaban Islam itu luar biasa. Hal itu perlu disampaikan kepada generasi kini agar mereka tahu Islam tidak hanya hadir begitu saja, tapi melalui proses panjang.

Di pameran replika benda peninggalan Rasulullah, ada poster-poster berisi penjelasan benda dan potongan sejarah pemilik pedang. Ada pula video potongan sejarah Rasulullah dan para sahabat.

Para pengunjung memanfaatkan pameran ini untuk berfoto bersama pedang, baik dari tepi kotak ataupun sambil mengangkat pedang di luar kotak di depan pintu masuk. Pada hari ke empat pameran, Kamis (1/6), sudah ada keterangan nama dan pemilik pedang.

Tapi tata letak belum sesuai urutan penjelasan poster. Misalnya pedang Dzulfiqar yang pejelasannya ada di dinding barat, tapi pedangnya di meja di timur.

Sementara di pameran peradaban Islam NTB, pengunjung dapat membaca penjelasan proses masuknya Islam di NTB dari poster-poster yang ada. Pada pameran ini, benda sudah tertata baik dengan penjelasan sesuai benda yang dipajang.

Terpopuler