REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat bagi pasien diabetes guna mengontrol dan mengatur gula darah di dalam tubuh melalui asupan makanan yang sesuai. Dengan asupan gizi yang teratur, gula darah di dalam tubuh akan terkontrol.

Ahli Diabetes dan Endokrinologi Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang Dokter Johanes Purwoto mengatakan, penderita diabetes saat berbuka puasa boleh minum yang manis. "Namun jangan terlalu berlebihan karena memicu diabetes jadi risiko tinggi," katanya dalam siaran persnya.

Penderita diabetes harus minum  delapan gelas per hari dan diatur waktunya. Tetapi ini juga melihat ukuran tubuh dan jenis pekerjaan seseorang ada di lapangan atau di kantor saja.

"Hindari kopi dan teh karena menguras cairan dalam tubuh. Ini juga membuat tubuh buang air kecil terus menerus," kata Johanes.

Selain berbuka dengan yang manis, penderita diabetes perlu sayur dan buah segar makanya perbanyak serat. Kurangi lemak daging sapi atau kambing, lebih baik daging ayam tanpa kulit atau ikan.

Sumber karbohidrat yang dianjurkan adalah beras merah, roti gandum yang yang berbiji. Sementara untuk sumber protein bisa dari telur namun kuningnya dibatasi. Kacang-kacangan juga baik.

Hindari sumber lemak jahat seperti santan dan gorengan. Lemak baik bisa berasal dari minyak zaitun atau buah zaitun, buah alpukat.

"Usai melaksanakan ibadah tarawih tidak dianjurkan makan makanan sumber karbohidrat kembali seperti nasi. Sebaiknya makan sayur dan buah-buahan saja namun bila penderita diabetes ingin makan yang mengenyangkan bisa dengan roti gandum, " ujar Johanes.