Semarak Ramadhan di Hong Kong

Red: Agung Sasongko

Kamis 01 Jun 2017 17:18 WIB

Umat Islam tengah melaksanakan tarawih di Hong Kong Foto: istimewa Umat Islam tengah melaksanakan tarawih di Hong Kong

OLEH: Saepuloh

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pada waktu imsak di sini sekitar pukul 04:04 menit dan bukanya pada pukul 19:06, perbedaan dengan Indonesia hanya sekitar satu jam. Orang Hong Kong menganggap pada tanggal 31 Mei ini ialah hari terakhir musim dingin, sedangkan Juni sudah masuk pada musim panas.

Beruntungnya sebagai anak bangsa tinggal di Indonesia, air melimpah, tanah bertuah, alam rayanya amat indah untuk dijelajah. Berbeda dengan Hong Kong, dengan penduduk yang mencapai 7 juta orang tinggal dalam 426 mil persegi, kota ini masuk jajaran kota paling padat di dunia.

Namun demikian, secara ekonomi kota ini menjadi salah satu yang paling kompetitif di dunia, dengan gedung-gedung pencakar langit dan apartemen-apartemen menjulang yang menghiasi hampir di setiap sudut kota.

Jumlah BMI yang mencapai seratus tujuh puluh ribuan menjadi bukti kota ini jadi destinasi untuk bekerja karena upahnya yang lumayan tinggi sekitar 4310 dolar HK.

Orang Indonesia sendiri di Hongkong ada yang tergabung dalam PPI (Persatuan Pelajar Indonesia), BMI (Buruh Migran Indonesia) dan juga WNI (Warga Negara Indonesia).

Di Hong Kong agak sulit mendapatkan makanan yang halal, kita bisa mendapatkannya biasanya di tempat makan sekitar masjid, masjid sendiri menyediakan sajian ta'jil puasa untuk setiap Muslim yang berkunjung. Mereka amat antusias menyiapkan sajian berbuka karena ganjarannya yang besar.

Di Hong Kong sendiri ada enam masjid, empat di Hong Kong Island, dua di semenanjung Kowloon. Masjid yang tertua adalah Jamia Mosque Central yang dibangun tahun 1890 dan yang termuda, Ibrahim Mosque, di Yau Ma Tei, Kowloon, diresmikan pada 24 November 2013.

Untuk mushala baru ada milik PCINU di bilangan Cause way Bay, itupun masih sangat terbatas karena hanya mampu menampung jamaah sekitar 30 orang, musholla inipun belum milik sendiri karena setiap bukan harus merogoh kocek sekitar 30 juta rupiah hanya untuk biaya sewa. 

Orang Hong Kong sendiri takjub jika tahu banyak BMI (Buruh Migran Indonesia) yang sudah memiliki rumah di Indonesia, karena harga rumah di sini bisa dikatakan paling mahal sedunia. Sekitar 45 juta rupiah per 30 cm. Orang sini menyebutnya satu C, berbeda dengan di Indonesia yang menggunakan ukuran meter persegi.

Bisa dibilang dengan kesibukan kerja dan lingkungan mayoritas warganya yang atheis dan non-Muslim, Muslim Hong Kong sangat giat dalam mengisi waktu di bulan Ramadhan ini, ini dibuktikan dengan ramainya jamaah tarawih, tadarus Alquran dan banyaknya majelis taklim yang mencapai dua ratusan membuat Ramadhan kian semarak di Hong Kong.

Terpopuler