REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Setelah diimami Syekh Ezzat El Sayyed Rashid dari Mesir, jamaah shalat tarawih di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB diimami Syekh Mouad Douaik dari Maroko. Dengan qiraat berbeda, reaksi jamaah pun beragam.
Salah seorang jamaah tarawih, Marwah mengatakan, bila Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi tidak memberi tahu bahwa imam kali ini membaca Alquran dengan qiraat berbeda, mungkin Marwah akan kaget. ''Karena kalau didengar, memang ada yang beda seperti panjang pendek bacaan,'' kata Marwah usia shalat tarawih pada Rabu (31/5).
Marwah sendiri belum pernah mendengar tujuh qiraat berbeda seperti yang disebutkan Tuan Guru Bajang. Baginya, tarawih kali ini merupakan pengalaman berbeda. ''Sengaja tarawih di sini karena ingin tahu gimana rasanya diimami oleh imam dari Timur Tengah,'' kata Marwah.
Jamaah lainnya, Qori mengaku tidak asing dengan qiraat riwayat Warsy seperti yang dibacakan Syekh Mouad. Pengalaman dua kali mengikuti MTQ yang memiliki cabang lomba qiraat membuat ia terbiasa dengan qiraat yang berbeda dari yang umum dilantunkan di Indonesia.
Tapi di masyarakat awam belum tahu qiraat Warsy seperti apa, mungkin heran karena bacaannya berbeda. Meski begitu, menurut Qori, dengan qiraat yang baru apalagi ini imam besar, jangan tergesa menyalahkan. Kalau mendengar hal baru, Qori menyarankan untuk belajar dan mencari tahu dulu.
''Kehadiran imam dari Maroko ini mungkin bisa jadi motivasi juga bagi masyarakat untuk mencari tahu seperti apa tujuh qiraat yang mutawatir, termasuk qiraat yang umum dibaca di negara lain,'' kata Qori.
Sejak tarawih malam kelima, Syekh Mouad membaca satu juz Alquran sesuai urutan malam tarawih dengan menggunakan qiraat Imam Nafi' dari riwayat Warsy. Di rakaat witir terakhir, Syekh Mouad membaca Al-Ikhlas untuk menutup 23 rakaat shalat tarawih.
Syekh Mouad akan jadi imam tarawih hingga malam ke delapan di Masjid Hubbul Wathan. Setelah itu, imam shalat tarawih rencananya akan dilanjutkan Syekh Khalid Barakat dari Lebanon dan Syekh Ahmad Jalal Abdullah Yahya dari Yordania.