Telinga Memengaruhi Posisi Penting Manusia

Red: Agus Yulianto

Kamis 01 Jun 2017 12:23 WIB

Telingan memiliki posisi penting bagi perkembangan karakter manusia (Ilustrasi) Foto: Republika/Raisan Al Farisi Telingan memiliki posisi penting bagi perkembangan karakter manusia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  ASAHAN -- Kajian keislaman di bulan Ramadhan 1438 H semakin semarak. Salah satunya yang digelar di Mushala Al Ikhlas, Kantor Kemenag Asalah, Sumatera Utara. Kajian yang menarik dalam bahasan itu adalah menyakut fungsi telinga manusia.

Menurut Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Kabupaten Asahan Dahmul Daulay, telinga menduduki posisi yang penting dalam memengaruhi manusia untuk berbuat baik atau berbuat buruk. Dosa yang dinisbatkan kepada telinga sama dengan dosa yang dinisbatkan kepada lisan.

"Sebab, tidaklah telinga melakukan dosa kecuali dari ucapan, perkataan, atau suara yang didengarnya," ujar Dahmul, kemarin. Maka, jagalah kedua telinga kita untuk tidak mendengarkan hal-hal yang sifatnya negatif. Semisal, mendengarkan orang menggunjing, mendengarkan orang yang sedang berghibah, desas-desus, adu domba, fitnah dan perkataan-perkataan atau suara-suara yang diharamkan lainnya.

Sebaiknya, kata Dahmul, setiap manusia harus membiasakan telinganya untuk mendengarkan nasihat yang bijak, mendengarkan bacaan ayat suci AlQuran, mendengarkan pengajian, atau mendengarkan kalimat-kalimat motivasi yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pasalnya, kalimat yang baik akan membawa kebagian bagi yang bersangkutan. Begitujuga perkataan yang buruk saling bertentangan.

"Tidaklah keduanya bisa berkumpul di dalam hati. Jika salah satu mendominasi, maka lawannya akan serta merta pergi meninggalkannya. Jika kita selalu mendengarkan musik yang tiada makna kebaikannya, maka kalam-kalam Allah akan sukar masuk ke dalam sanubari," tuturnya.

Dikatakan Hahmul, orang-orang yang kesehariannya berdzikir dan sibuk membaca Alquran serta menghafalkannya, suara-suara keburukan amatlah sukar masuk ke dalam hatinya. "Untuk itu, mari kita jaga kedua telinga kita. Jangan lewatkan Ramaddan dengan mendengarkan yang tidak berguna. Hanya diri kita sendiri yang bisa menghalangi masuknya suara-suara negatif itu ke telinga dan hanya diri kita sendiri pula yang dapat membuat telinga itu mendengarkan hal-hal yang dianjurkan Allah SWT," ujarnya.

Terpopuler