REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Berbuka puasa merupakan waktu yang ditunggu-tunggu umat Islam, tak terkecuali bagi masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Beragam tempat menjadi pilihan menarik untuk menyantap hidangan berbuka puasa, mulai dari taman kota, Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, pusat perbelanjaan, dan tentunya di pantai.

Dari sekian banyak pantai yang ada di Lombok, Pantai Ampenan di Kota Tua Ampenan, Mataram menjadi salah satu pantai yang ramai dikunjungi warga saat menjelang berbuka puasa. Pasalnya, Pantai Ampenan memiliki lokasi yang sangat strategis untuk dijangkau.

Dari Kantor Gubernur NTB yang berada di Jalan Pejanggik, letak Pantai Ampenan tak lebih dari 6 kilometer atau sekitar 15 menit perjalanan dengan kendaraan. "Ada bazar ramadhan di Pantai Ampenan" ujar Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Tua Ampenan (Balok Tuan), Yusril Arwan, kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Sabtu (27/5).

Yusril melanjutkan, bazar ramadhan di Pantai Ampenan berlangsung dan selesai bersamaan dengan event Pesona Khazanah Ramadhan yang dibuka pada Kamis (25/5) di Islamic Center NTB. Dengan adanya bazar ramadhan di Pantai Ampenan, warga Mataram mempunyai lokasi berbuka puasa yang representatif dengan pemandangan laut biru di pinggir Kota Mataram.

"Jadi sekarang orang bisa menikmati buka bersama keluarga di Pantai Ampenan," ungkap Yusril.

Yusril menambahkan, selain adanya penambahan sejumlah fasilitas seperti tempat untuk berwudhu, ada juga menu-menu baru yang disediakan oleh pedagang di kawasan pantai. Menu favorit kala berbuka di tempat ini tentu saja sajian masakan yang berbahan ikan laut. Banyak kedai makanan ikan laut yang berada di pinggir pantai, mulai yang memiliki konsep lesehan atau juga yang menggunakan gazebo.

Demi meningkatkan kenyamanan pengunjung, Pemkot Mataram menyiapkan program revitalisasi Pantai Ampenan yang akan dilakukan pada tahun ini melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram. Yusril menjelaskan, Pantai Ampenan juga memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi mengingat posisinya yang berada di kawasan Kota Tua Ampenan.

Dulunya, Pantai Ampenan merupakan pelabuhan perdagangan terbesar di Lombok. Ini menjadi satu-satunya pintu masuk ke NTB.

Tak heran, kata Yusril, jika kini dapat dijumpai ragam kultur di kawasan ini, mulai dari kampung Arab, kampung Cina, kampung Banjar, dan kampung Bugis yang hidup berdampingan dengan penduduk asli Pulau Lombok yakni Suku Sasak. Oleh karenanya, Kota Tua Ampenan juga dikenal sebagai miniaturnya Indonesia dan bisa menjadi contoh akan kebinekaan.