Puasa untuk Menentang Iblis

Rep: Lida Puspaningtyas/Berbagai Sumber/ Red: Agung Sasongko

Kamis 01 Jun 2017 07:21 WIB

Ramadhan Foto: Ditjen Pajak Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Ghazali menyatakan bahwa tujuan puasa yang sebenarnya adalah untuk menentang iblis. Seluruh manfaat dan kebaikan dari tujuan puasa yang sebenarnya akan didapat dari hasil lapar sehingga dapat mengurangi hawa nafsu.

Nabi Muhammad SAW bersabda "Syaitan itu masuk ke dalam jasad manusia seumpama darah yang mengalir, maka tutuplah jalan alirannya dengan berlapar,". Seluruh anggota badan akan terjaga bila hawa nafsu dapat dikekang.

Sebaliknya, jika hawa nafsu tidak dapat dikendalikan, maka seluruh anggota badan juga tidak dapat terjaga. Oleh karena itu, ada baiknya tetap menjaga hawa nafsu makanan meski telah berbuka.

"Jangan lah makan sekenyang-kenyangya. Karena apabila demikian, maka maksud dari puasa tidak akan tercapai," kata Abdul Manan bin Hajji Muhammad Sobari dalam buku 'Kesempurnaan Ibadah Ramadhan'.

Sebaiknya kita pun tidak makan sebanyak-banyaknya saat sahur dengan alasan sebagai bekal berpuasa siang hari. Jika demikian, yang terjadi adalah kita merasa lebih malas. Karena energi yang kita punya akan digunakan sebagian besar untuk memproses makanan-makanan tersebut.

Padahal sebenarnya, seluruh manfaat dan kebaikan puasa akan didapat dari hasil lapar dan senantiasa demikian. Manfaat yang paling jelas adalah mengurangi hawa nafsu.

Terpopuler