BI Gelar Penukaran Uang Keliling di Islamic Center NTB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Didi Purwadi

Selasa 30 May 2017 18:48 WIB

Penukaran uang di mobil keliling BI (ilustrasi) Foto: Republika/Maman Sudiaman Penukaran uang di mobil keliling BI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Memasuki bulan suci Ramadhan, pola konsumsi masyarakat cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut merupakan siklus yang selalu terjadi setiap tahunnya, baik sebelum bulan puasa hingga setelah pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Prijono mengatakan, fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadhan tersebut perlu diiringi dengan ketersediaan uang tunai yang mencukupi, guna mendukung transaksi pembayaran yang dilakukan di seluruh daerah, termasuk di Provinsi NTB.

"Hal tersebut telah diantisipasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, dengan memastikan kecukupan uang tunai selama bulan suci Ramdhan," ujar Prijono saat kegiatan penukaran uang di Islamic Center NTB, Mataram, Selasa (30/5).

Untuk bulan suci ramadhan ini, Bank Indonesia Provinsi NTB menyiapkan Rp 2,9 triliun untuk kebutuhan penukaran dan transaksi uang tunai di kalangan masyarakat NTB. Menurut Prijono, jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 1,8 triliun. Jumlah tersebut sudah termasuk untuk melayani kebutuhan uang tunai di Pulau Sumbawa melalui mekanisme kas titipan.

Penyaluran uang tunai melalui kas titipan, lanjut dia, dilakukan bekerjasama dengan perbankan di Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima yang masing-masing sebesar Rp 440 miliar dan Rp 295 miliar untuk bulan suci Ramadhan ini. Selain itu, Bank Indonesia bersama perbankan Provinsi NTB juga melayani penukaran uang keliling untuk masyarakat umum.

Penukaran uang keliling untuk wilayah Kota Mataram dilakukan setiap hari dari Senin hingga Jumat pada pukul 09.00 Wita hingga 14.00 Wita di Lapangan Sangkareang dan Lapangan Islamic Centre. Sementara itu, kegiatan penukaran uang keliling juga dilakukan di wilayah Gerupuk, Lombok Tengah pada 5-6 Juni, Pringgabaya, Lombok Timur pada 8-9 Juni, dan Bayan, Lombok Utara pada 12-13 Juni.

Prijono juga kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap mewaspadai beredarnya uang palsu selama bulan suci ramadhan. Bank Indonesia terus memperkuat fitur keamanan uang Rupiah, termasuk pada uang Rupiah Tahun Emisi 2016, melalui Jargonnya yaitu 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).

"Peningkatan fitur keamanan uang Rupiah tersebut, diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah," kata Prijono.

Terpopuler