Masjid yang Menggelar Maghrib Mengaji Terus Meningkat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto

Selasa 30 May 2017 18:38 WIB

Magrib Mengaji di Masjid Al Ukhuwwah, Kota Bandung (Ilustrasi) Foto: Pemkot Bandung Magrib Mengaji di Masjid Al Ukhuwwah, Kota Bandung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sumringah, mendapatkan laporan evaluasi program Magrib Mengaji. Karena, masjid yang mengikuti program tersebut semakin bertambah banyak.

Menurut Ridwan Kamil, berdasarkan laporan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Bandung, jumlah masjid yang menjadi tempat Magrib Mengaji naik dari 2.000 menjadi 3.100 masjid. Saat ini, jumlah masjid di Bandung sendiri kurang lebih sekitar 4.000-an.

"Alhamdulillah, saya senang dari laporan Kesra, asalnya 2.000 sekarang meningkat jadi 3.100 masjid. Artinya menunjukan antusiasme warga," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Selasa (30/5).

Emil menilai, anggaran sebesar Rp 6 miliar yang digelontorkan untuk para guru mengaji di Bandung masih kurang untuk bisa mengakomodasi semua guru yang mau mengorbankan waktunya mengajar mengaji. Oleh karena itu, ke depan ia akan menambah alokasi untuk anggaran guru mengaji.

"Uang Rp 6 miliar untuk guru ngaji itu kurang. Nanti pada anggaran perubahan saya naikkan," kata Emil seraya berharap dengan dinaikkannya anggaran untuk guru mengaji bisa semakin banyak masjid yang menggelar program magrib mengaji.

Emil mengklaim dengan indikator tersebut, menunjukan bahwa pembangunan di Kota Bandung tidak hanya melulu infrastruktur seperti taman. "Artinya kan programnya efektif," katanya.

Suksesnya program Magrib mengaji ini, kata dia, sekaligus menunjukan bahwa pembangunan yang dilakukan Pemkot Bandung bukan hanya taman saja, tapi juga mental spiritual. "Sok sebagai orang tua kan regreug (tenang-red) anaknya pintar mengaji. Lebih hafiz dari ibu dan bapaknya," katanya.