Ucap Alhamdulillah Saat Bersin

Red: Agung Sasongko

Selasa 30 May 2017 15:45 WIB

Wanita bersin dan sedang flu (ilustrasi). Foto: Republika/Amin madani Wanita bersin dan sedang flu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu hari, Rasulullah berjumpa dengan dua orang di hadapannya. Keduanya sama-sama bersin, kemudian mengucapkan “alhamdulillah”. Rasulullah senang mendengarnya, artinya orang tersebut sedang memuji Allah atas nikmat yang diberikan kepadanya.

Kemudian, Rasulullah juga senang saat saudara sesama Muslim yang mendengar saudara Muslimnya bersin, kemudian juga ikut mendoakan dengan mengucap “yarhamukallah”.

Setelah orang bersin itu mendengar saudaranya mengucapkan “yarhamukallah”, Rasulullah memintanya untuk juga balas mendoakan dengan mengucap “yahdikumullahu wa yushlihu balakum”.

Begitulah cara Rasulullah memberikan nasihat. Bahwa Islam, bukan saja untuk saling mengasihi dan menyayangi, melainkan juga untuk saling mendoakan.

Tapi, kemudian Rasulullah menjumpai seseorang yang tidak ikut mendoakan saudaranya yang bersin. Beliau kemudian berkata kepada orang tersebut. “Orang ini telah memuji Allah sedangkan kamu tidak memuji Allah.”

Kemudian, Rasul kembali berkata, “Jika salah seorang di antara kalian bersin, kemudian ia memuji Allah, hendaknya orang yang mendengar mendoakannya.” (HR Bukhari Muslim).

Dengan menjawab dan mendoakan orang yang bersin, artinya mendoakannya agar jauh dari setan. Karena, dengan menyebut “alhamdulillah” saja, setan sudah sangat murka dibuatnya. Mengapa setan marah? Karena, manusia tersebut mampu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.

Namun, setan paling suka melihat manusia yang menguap karena menguap itu menyerupai perbuatannya. Itulah mengapa Rasulullah tidak menyukai perbuatan umatnya menyerupai setan.

Maka, apabila salah seorang di antara umat Rasul terpaksa menguap, beliau memintanya untuk menahannya sedikit saja. Karena, saat melihat umat Rasulullah menguap, setan-setan akan tertawa gembira.

Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karena itu, apabila salah seorang dari kalian bersin, lalu dia memuji Allah, wajib atasnya setiap Muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan 'yarhamukallah'. Adapun menguap, dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karena itu, hendaklah menahan semampunya. Jika dia sampai mengucapkan 'haaah', setan akan menertawainya.” (HR Bukhari Muslim).

Kemudian, Rasulullah menjelaskan, jika memang salah seorang di antara umatnya terpaksa menguap, hendaknya ia menutupkan tangannya ke mulut. Mengapa dilakukan hal demikian? Supaya, menghindari setan yang akan masuk melalui mulut manusia.

Rosulullah berkata, “Bila salah seorang dari kalian menguap, hendaklah dia menahan mulutnya dengan tangannya karena sesungguhnya setan akan masuk.” (HR Muslim).

Mengapa Rasul menyukai bersin, namun membenci perbuatan menguap? Karena, saat menguap, artinya mengeluarkan udara dengan keras, kuat, disertai hentakan melalui dua lubang, yaitu hidung dan mulut. Maka, akan terkuras dari badan, segala sesuatu yang kecil seperti debu-debu di udara. Karena keluarnya segala kotoran tersebut, Rasulullah meminta umatnya untuk mengucapakan alhamdulillah atas nikmat yang telah Allah berikan melalui bersin.

Tapi, Rasulullah mengecilkan suaranya loh saat bersin. Selain itu, beliau juga menutup mulut dan wajahnya dengan kain atau tangan. Nah, mulai sekarang, yuk ucapakan alhamdulillah saat bersin dan jangan lupa menutup mulut saat menguap.

Terpopuler