Pengaruh Puasa pada Hormon Perempuan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham

Senin 29 May 2017 06:35 WIB

Muslimah bercadar Foto: . Muslimah bercadar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa ternyata memiliki pengaruh pada hormon perempuan. Pada 1987, Dr. Hasan Nashrat dan Dr. Manshur Sulaiman dari Universitas King Abdul Aziz melakukan riset mengenai hal ini.

Mereka meneliti tingkat kesuburan perempuan yang dicirikan dengan plasma progesteron dan hormon prolaktin pada perempuan berpuasa. Riset dilakukan terhadap perempuan berusia 22-25 tahun.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memastikan sejauh mana pengaruh puasa pada tingkat kesuburan. Hasilnya, kadar prolaktin dalam serum darah ternyata menurun pada 80 persen responden.

Hal ini menunjukkan bahwa perempuan yang sedang menyusui sebaiknya memang tidak berpuasa. Pasalnya, produksi ASI sangat dipengaruhi hormon ini.

Sementara sebaliknya, penurunan hormon prolaktin menunjukkan perempuan semakin berpeluang besar tetap pada kondisi subur. "Ini menegaskan urgensi puasa untuk terapi program memiliki buah hati," katanya seperti dalam buku 'Terapi Puasa', Dr. Abdul Jawwad ash-Shawi.

Terpopuler