REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat menyiapkan sejumlah kegiatan untuk mengisi bulan suci Ramadhan tahun ini. Mulai dari memfasilitasi ibadah berupa shalat tarawih, ceramah agama, hingga menyediakan makanan pembuka (takjil) gratis bagi jamaah.
Wakil Ketua Panitia Semarak Ramadhan Pusdai Taufiq Rahman mengatakan DKM Masjid Pusdai Jawa Barat menyiapkan 1.500 takjil gratis tiap harinya. Takjil ini diperuntukkan bagi jamaah yang berbuka puasa di masjid yang terletak di pusat Kota Bandung.
"Takjil beragam kita siapkan 1500 setiap hari selama satu bulan untuk masyarakat yang buka puasa di Pusdai," kata Taufiq.
Ia menyebutkan takjil ini berisikan makanan ringan dan air minum untuk berbuka puasa. Kemudian jamaah bisa melanjutkan ibadah shalat maghrib hingga tarawih. Pusdai juga menerima sumbangan takjil dari masyarakat untuk disalurkan kepada jamaah.
"Yang mau nyumbang juga kita terima silahkan ke Masjid Pusdai," ujarnya.
Selain menyediakan takjil, sejumlah program mengisi bulan puasa tahun ini juga disiapkan. Mulai dari yang bersifat ibadah hingga syiar.
"Untuk ramdahan tahun ini ada programnya yang sifatnya ibadah ada yang sifatnya syiar. Ada belasan program dari mulai yang rutin seperti shalat tarawih dan ceramah agama," kata dia.
Taufiq menyebutkan syiar agama lewat ceramah tak hanya diadakan setelah shalat Isya saja. Tapi ada lima kali tausiyah yang akan rutin digelar mulai dari ba'da Subuh, waktu Dhuha, tausiyah bada Dzuhur, Ceramah tarawih, terakhir 10 malam terakhir ada ceramah saat muhasabah tengah malam.
Pusdai akan menghadirkan penceramah-penceramah yang berasal dari tokoh-tokoh agama nasional, ketua organisasi masyarakat, serta akademisi kampus dan kalangan pesantren. Selain ibadah dan syiar, ia mengatakan Pusdai juga menyasar bulan suci Ramadhan sebagai sarana edukasi bagi para pelajar. Ada pesantren kilat yang bisa diikuti pelajar dari TK, SD, SMP, SMA juga perguruan tinggi.
Untuk siswa TK dan SD peserta dibatasi sebanyak 150. Peserta akan mengikuti kegiatan dari pagi hingga Maghrib selama satu pekan. Sementara pelajar SMP hingga mahasiswa akan menginap selama tiga hari dua malam