Orang Tua Diminta Pantau Anaknya Berpuasa Agar tak Dehidrasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu

Ahad 28 May 2017 18:40 WIB

Ilustrasi Anak Berpuasa Foto: Foto : MgRol_93 Ilustrasi Anak Berpuasa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Orang tua disarankan mengenalkan makna puasa kepada anak-anaknya selama Ramadhan. Namun, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Viramitha Kusnandi, selama menjalankan puasa, orang tua harus memantau anak-anak mereka yang belajar puasa. Karena, dikhawatirkan terjadi dehidrasi.

"Selain itu, orang tua pun harus memantau berat badan anak," ujar Viramitha kepada wartawan akhir pekan lalu.

Menurut Viramitha, minimal sebelum dan setelah berpuasa, berat badan anak harus tetap. Kalau tiba-tiba turun, harus dicari tau penyebabnya. "Kenapa nih. Apa dipaksakan atau enggak. Jadi kita harus sambil pantau," katanya.

Meski anak kecil belum diwajibkan puasa, kata dia, namun orang tua berkewajiban untuk melatih puasa atau setidaknya memberikan pemahaman soal ibadah puasa pada anak. Namun, tentunya dengan cara-cara tertentu. Waktu yang tepat mengenalkan puasa pada anak itu, biasanya dimulai pada usia empat tahun.

"Kapan puasa, biasanya empat tahun itu mulai mengenalkan ritual puasa seperti tarawih, ngaji sahur, buka," katanya.

Biasanya, kata dia, orang tua baru memperbolehkan anaknya puasa setengah hari ketika usia 5-6 tahun. Setelah itu, naikan jamnya bertahap agar anak kuat. Misalnya,  ketika anak baru empat jam puasa sudah merasa haus boleh berbuka lanjutkan lagi berpuasanya.

"Kami tidak paksakan sambil beri pengertian. Ajak anak tersebut sahur bersama ajak berbuka," katanya.

Untuk asupan nutrisi selama puasa, kata dia, haruslah bergizi seimbang baik saat sahur maupun berbuka. Karena, kadang-kadang yang penting bagi orang tua makan nasi lauk pauk.

"Padahal, memberikan cairan yang sangat banyak kepada anak-anak ketika sahur itu penting," katanya.

Untuk berbuka, kata dia, sebaiknya anak memberikan makanan dengan kadar indeks gula tinggi, kemudian pelan-pelan memberi makanan lain. Orang tua pun, harus menciptakan lingkungan berbuka dan sahur yang menyenangkan sehingga anak-anak senang dan semangat dalam menjalankan ibadahnya.