REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Hujan yang mengguyur NTB di awal Ramadhan merupakan bagian fluktuasi harian di tengah musim kemarau yang melingkupi Indonesia. Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau.
Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mulyono Rahadi Prabowo menjelaskan, wilayah NTB dan NTT bahkan sudah mulai kemarau sejak Maret-April. Saat ini, sebagian besar angin berasal dari timur dan tenggara yang sumbernya dari daratan Australia.
Posisi matahari sendiri saat ini berada di belahan bumi utara sehigga di sana hangat sementara belahan bumi selatan dingin. Sehingga angin berembus dari belahan bumi selatan ke belahan bumi utara. Dengan rotasi bumi, angin tidak langsung dari selatan ke utara tapi ada pembelokan angin. Sehingga kawasan NTB dan NTT menerima angin dari daratan Australia yang sebenarnya kering dengan kandungan air sedikit.
"Angin dominan dari timur dan tenggara sebenarnya kering sehingga wilayah NTT, NTB, Bali, dan sebagian Jatim sudah mulai kemarau pada Mei, Juni, dan Juli. Tapi potensi hujan tetap ada," kata Mulyono
Kalau ada peringatan cuaca hujan, pada kondisi umum kemarau ada gangguan yang sifatnya setempat. Pada saat musim kemarau umumnya kemarau. Tapi dalam skala harian, ada fluktuasi. Sehingga masih ada potensi hujan meski tidak banyak. Begitu pula saat musim hujan, ada flutuktuasi dimana ada hari-hari yang panas.
Mulyono memprediksi pada Mei-Juni ini curah hujan NTT dan NTB berkisar 50-100 milimeter per bulan dan itu jauh dari kondisi basah. Dalam jangka panjang, kondisi Indonesia sendiri berada pada musim kemarau dan dalam fluktuasi harian tetap bisa hujan.
Cuaca Indonesia saat ini dipengaruhi kondisi belahan bumi utara dan selatan. Sistem tekanan rendah di utara bisa menyebabkan siklon tropis. Saat ini BMKG belum melihat ada potensi sistem tekanan rendah atau tidak yang berpontensi menimbulkan siklon tropis.
"Kalau itu tumbuh di utara Filipina atau di utara Papua dampaknya jadi angin kuat ke Maluku Utara, NTT, dan beberapa wilayah di utara jadi potensi hujan agak lebat," kata Mulyono.