Riyadh Siapkan Sejuta Makanan Berbuka untuk Pekerja Asing

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto

Ahad 28 May 2017 17:06 WIB

Bandara Internasional Riyadh Bandara Internasional Riyadh

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Ribuan pekerja asing dari berbagai negara, baik Muslim dan non-Muslim, akan berkumpul di kota industri kedua di Riyadh menjelang berbuka. Pasalnya, setiap hari selama bulan suci Ramadhan, mereka akan disajikan hidangan berbuka yang dapat dinikmati secara cuma-cuma.

Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (28/5), proyek ini akan mencakup 91 lokasi di kota industri, yang menampung lebih dari 1.000 pabrik dan sekitar 150 ribu pekerja. Proyek akan dimulai pada Rabu esok, dengan sekitar 30 ribu orang tiap harinya akan berbuka di pertemuan-pertemuan kelompok.

Proyek diresmikan CEO Yayasan Internasional untuk Layanan Kemanusiaan Raja Abdullah, Pangeran Turki bin Abdullah, dan akan menyajikan sekitar satu juta makanan berbuka sepanjang Ramadhan. Proyek akan dijalankan Industrial City CUltural Center (ICCC), dan jadi yang terbesar di Timur Tengah.

Pendiri ICCC, Syeikh Waleed Al Marzuki mengatakan, 20 tahun lalu mereka cuma bisa menyajikan 500 makanan per hari atau 15 ribu makanan per bulan. Ia menekankan, proyek ini miliki pesan kemanusiaan tentang perdamaian, saling menerima dan keramahan, yang dirasa penting bagi seorang Muslim.

"Kita sebagai manusia belajar dari pelajaran puasa dan haus untuk bersimpati kepada orang lain dan mencintai sesamamu seperti dirimu sendiri, puasa mengajarkan kita mengulurkan tangan kepada warga miskin dan tamu asing yang datang ke sini untuk bekerja dan mencari nafkah," kata Al Marzuki.

Kata dia, proyek ini merupakan ekspresi keimanan dan budaya di dalam Islam, sehingga pekerja nantinya mengerti dan merasa seperti berada di rumah sendiri. Ini turut jadi cara ICCC menyampaikan pesan sesungguhnya dari Islam, dan jadi perlawanan citra Islam yang didistorsi media-media barat.

Terpopuler