REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga negara Indonesia dan warga negara asing pemeluk Islam bersama-sama melakukan kegiatan ritual memasuki Ramadhan seperti shalat tarawih berjamaah dan buka puasa bersama di Gedung KBRI Canberra.
"Sejak hari pertama Ramadhan yang tahun ini juga jatuh pada hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2017, masyarakat Indonesia di Canberra sangat antusias menyambut bulan suci ini yang tahun ini bersamaan dengan datangnya musim dingin di Australia," demikian siaran pers KBRI Caberra yang diterima di Jakarta, Ahad (28/5).
Rangkaian kegiatan religi dimulai dengan acara buka puasa bersama di Balai Kartini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra yang dihadiri oleh lebih dari 200 orang dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, diplomat, akademisi, mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga hingga anak-anak.
Beberapa warga negara Australia yang beragama Islam juga tampak ikut melaksanakan Shalat Tarawih.
Hampir semua pengurus perkumpulan Muslim di Canberra hadir, seperti Marpuddin Azis selaku Ketua Association of Indonesian Muslim Family in Australian Capital Territory (AIMFACT) bersama wakilnya, Imam Malik, dan juga wakil dari Pengajian Keluarga, Pengajian Khataman, Pengajian University of Canberra (UCKUM) hingga Tempat Pengajian Anak (TPA) Universitas Canberra.
Sebelum acara buka puasa bersama juga digelar pengajian remaja yang diisi tiga warga Australia beragama Islam dengan tema "Menjadi pribadi Muslim yang baik di negara barat". Topik ini sangat relevan karena mengupas berbagai hal terkait apa yang dialami oleh remaja Indonesia, seperti pergaulan yang selaras dengan nilai-nilai Islam, cara sholat di sekolah dan berpuasa.
Usai adzan berkumandang, masyarakat Indonesia yang memadati ruang Balai Kartini menyantap berbagai hidangan khas berbuka di tanah air, yakni kolak pisang, kurma, rendang, lalapan sayur hingga sambal ikan teri yang disiapkan secara khusus oleh Dharma Wanita KBRI Canberra, bekerjasama dengan KBRI Canberra.
Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) KBRI Canberra, MI Derry Aman mengatakan rangkaian acara berbuka bersama dan shalat tarawih ini selain dimaksudkan untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan umat Muslim Indonesia di Canberra, juga bertujuan untuk mempertebal semangat persaudaraan, toleransi dan persatuan antar WNI di Australia.
"Momen religi juga menjadi ajang pelepas kangen masyarakat Indonesia dengan suasana Ramadhan di tanah air. Tak heran jika masyarakat Indonesia di sini begitu antusias untuk menyemarakkan Ramadhan," kata Derry.
Selain berbuka dan shalat tarawih bersama setiap hari Sabtu dan program ceramah agama setiap hari Senin hingga Kamis usai shalat dzuhur di KBRI Canberra, masyarakat Indonesia di Canberra juga menggelar tarawih rutin setiap hari di Kampus Australian National University (ANU).
Karena berlangsung selama musim dingin, puasa di belahan Benua Australia termasuk salah satu yang relatif terpendek di dunia, yakni sekitar 11 jam.