Keluarga Muslim: Ramadhan tentang Beribadah, Bukan Berpesta

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan

Ahad 28 May 2017 08:46 WIB

Beribadah di masjid pada bulan Ramadhan, ilustrasi Foto: AP Beribadah di masjid pada bulan Ramadhan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Bagi Ismath Fatima, Ramadhan merupakan bulan utama untuk berpuasa, shalat, dan beramal. Karena itu, ibu asal india yang tinggal di Abu Dhabi ini menolak telinganya mendengar suara-suara konsumerisme dan fokus atas semangat kesalehan dan pengabdian.

"Ramadhan bukan tentang makanan dan pesta, ini adalah bulan suci untuk berpuasa dan berdoa," kata Fatima seperti  dilansir dari Khaleej Times, Ahad (29/5).

Untuk itu, walau sadar anak-anaknya belum cukup umur untuk berpuasa, ia mencoba memberi pemahaman tentang pentingnya berpuasa. Suaminya, Khaja Niazuddin, seorang insinyur pipa membagikan pandangan yang sama, dan merasa anak-anak akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.

"Jika kita berkubang dalam materialisme, kita memberikan pesan yang salah, saya tidak ingin mereka berpikir Ramadhan adalah tentang berbelanja, menghabiskan uang dan bersenang-senang," ujar Niazuddin.

Pasangan dari Hyderabad ini melihat Ramadhan sebagai waktu ideal untuk menanamkan nilai-nilai moral ke tiga anaknya, Mohammed Ismail (8), Adeeba Fatima (6) dan Mohammaed Abrar. Termasuk, tentang zakat dan alasan umat Islam wajib sumbangkan kekayaannya kepada orang miskin.

Pasangan yang pindah ke Uni Emirat Arab sejak 2006 ini melihat, Ramadhan di sana jauh lebih mudah dibanding di India yang semua aktivitas berjalan seperti biasa walau berpuasa. Di UAE, ia mendapat keuntungan lain yaitu ada tambahan waktu karena bisa pulang sebelum berbuka.

Fatima sendiri memiliki tiga saudara kandung dan suaminya memiliki sejumlah sepupu yang sama-sama tinggal di UAE, dan kerap mengunjunginya untuk silaturahim. Karenanya, tidak ada rasa kesepaian, termasuk suatu tradisi merayakan Idul Fitri nanti bersama-sama mereka yang berasal dari India.

"Itu adalah bagian terbaik dari kehidupan di UAE, kami memiliki banyak teman dari latar belakang budaya yang berbeda, yang memberi kami kesempatan mempelajari tradisi baru, dan tentu saja hidangan yang baru," kata Fatima.

Terpopuler