Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Ke-13 Resmi Dibuka

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Hazliansyah

Sabtu 27 May 2017 20:59 WIB

Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri membuka Kampung Ramadhan Jogokariyan ke-13, Jumat  (27/5). Foto: Rizma Riyandi Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri membuka Kampung Ramadhan Jogokariyan ke-13, Jumat (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kampoeng Ramadhan Jogokariyan ke-13 resmi dibuka pada hari pertama Ramadhan 1438 Hijriah, Jumat (27/5). Ketua Takhmir Masjid Jogokariyan Muhammad Fani Rahman mengajak agar masyarakat bisa ikut serta dalam kemeriahan kampung ramadhan tahun ini.

"Monggo silakan datang, tumpah blek di sini. Insyaallah kami akan menyambut saudara dengan berbagai kegiatan," katanya.

Selain menghadirkan para penceramah untuk mengisi taklim Ramadhan, Masjid Jogokariyan juga akan menyedian 1.500 sampai 2.000 makanan buka puasa gratis setiap harinya.

Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri mengatakan, suasana Ramadhan di Masjid Jogokariyan sangat berbeda dengan masjid-masjid lainnya. Menurutnya, di Jogokariyan seluruh masyarakat tumpah ruah memakmurkan masjid dan bebas datang dalam kegiatan Ramadhan.

"Maka itu kita harus bersyukur. Karena di negara lain seperti Palestina, kebebasan beribadah dan suasana seperti ini tidak mudah didapatkan," katanya. Karena itu ia mengimbau agar masyarakat bisa saling bahu-membahu menciptakan wajah islam yang rahmatan lil alamin melalui Masjid Jogokariyan.

Dofiri sendiri meyakini, Masjid Jogokariyan sangat menjunjung nilai-nilai bhineka tunggal ika. Hal ini terlihat dari kegiatan Pasar Sore yang digelar selama Ramadhan. "Di pasar sore itu banyak orang, mulai dari yang pakai kerudung sampe yang tidak pake kerudung ada," ujarnya.

Dofiri sangat berharap dari Masjid Jogokariyan dapat muncul ajaran-ajaran islam yang baik dan rahmatan lil alamin. Bukan seperti yang terjadi di Kampung Melayu baru-baru ini. Di mana ada seseorang yang rela bunuh diri demi islam, padahal orang-orang yang meninggal akibat peristiwa tersebut juga pemeluk islam.

Di sinilah Dofiri menilai bahwa keberadaan masjid sangat penting. Seperti yang Rasulullah SAW contohkan. Beliau selalu membangun masjid di mana-mana.

Di sisi lain, ia menyampaikan, masjid akan berkembang jika bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini pun sudah dilakukan Masjid Jogokariyan melalui pemberdayaan masyarakat pada setiap kegiatannya. Bahkan tahun kemarin Pasar Sore Kampoeng Ramadhan Jogokariyan mampu mencapai omset senilai Rp 5 miliar.

"Di sini kondisi osial ekonomi masyarakat berkembang," ujarnya.

Maka itu Sekda DIY Iswantoro mewakili Wakil Gubernur DIY meminta agar konsep Kampoeng Ramadhan Jogokariyan terus dilanjutkan. Terutama Pasar Sore yang bisa menggenjot perkembangan ekonomi selama bulan Ramadhan.

"Saya harap konsep pasar rakyat seperti ini disa terus dipertahankan," kata Iswantoro.

Terpopuler