REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyosong datangnya bulan Ramadhan I438 Hijriyah, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia mengimbau agar umat Islam menjadikan Ramadhan sebagai momentum kebangkitan spiritual. Hal ini disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan saat menyampaikan tausyiah di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
"Mengimbau kepada kaum muslimin untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum kebangkitan spritual berdasarkan iman, ilmu dan amal soleh guna mewujudkan kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial demi terwujudnya kemaslahatan umat dan bangsa," ujar Amirsyah.
MUI Menyerukan kepada Umat Islam agar memasuki bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan serta senantiasa mengharapkan ridha Allah SWT dalam suasana hati yang sejuk tenang dan damai serta mengembangkan sikap toleransi dalam menjalankan agama.
Amirsyah mengatakan, umat Islam diharapkan tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan termasuk perbedaan faham keagamaan serta menghindari perbuatan yang sia-sia dan pemborosan, konsumtif dan hal-hal lain yang mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dan orang lain.
Selian itu, MUI juga mengimbau kepada umat Islam yang kaya untuk memanfaatkan Bilan Ramadhan sebagai ladang untuk beramal dengan cara menyisihkan hartanya kepada kaum dhuafa.
"Mengimbau kepada para aghniya' atau kalangan mampu untuk memanfaatkan bulan Ramadhan bagi meningkatkan ibadah dan amal shaleh dengan membantu kaum dhuafa melalui penyaluran zakat, infaq, sedekah, wakaf dan amal sosial lainnya," kata Amirsyah.