Jelang Ramadhan, Toko Kurma Diserbu Pembeli

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih

Jumat 26 May 2017 14:21 WIB

 Pedagang menunjukan buah kurma. Foto: Republika/Agung Supriyanto Pedagang menunjukan buah kurma.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Tak seperti hari-hari biasanya, toko Tayyiba sesak dipadati pembeli. Sudah dua pekan terakhir, pengunjung toko yang berlokasi di Jalan Kapten Mulyadi nomor 175 Pasar Kliwon itu membludak. Mereka antusias memburu kurma untuk persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan.

Toko Tayyiba, memang menjadi salah satu toko terlengkap di Solo yang menjual berbagai macam varian kurma. Harganya pun lebih ‘miring’ dibanding dengan toko-toko serupa di Solo. Itu sebabnya, pembeli rela mengantri untuk dilayani penjaga toko, demi mencicipi manisnya kurma yang di jual toko Tayyiba.

Pengelola toko, Abdullah Umar (33 tahun)memprediksi antusias warga berburu kurma akan terus berlangsung hingga pertengahan puasa nanti. Setelah itu, pembeli mulai beralih memburu kue dan perlengkapan-perlengkapan lainnya jelang lebaran.

"Biasanya setelah pertengahan puasa, akan beralih ke perlengkapan-perlengkapan ibadah karena menjelang lebaran dan orang-orang yang pulang umrah,” tuturnya saat ditemui Republika.co.id pada Jumát (26/5) siang

Ada beragam kurma yang di jual di toko Tayiba seperti kurma bahari, kurma emirat gold, kurma al jaihan, kurma Madinah, kurma naghal, kurma khalaz, kurma najwa dan masih banyak lagi. Harganya variatif mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 325 ribu.

Pedagang kurma lainnya di pasar Kliwon, Ilham Sungkar (27 tahun) juga kebanjiran pembeli. Bahkan selain melayani pembeli yang datang ke tokonya, dia juga melayani pesanan kurma paket untuk di kirim ke daerah lainnya se-Solo Raya. Kendati demikian, menurutnya, harga kurma memang sudah mengalami peningkatan sejak seminggu jelang puasa. Untuk kurma Brisan Gold saja, kata dia, yang biasanya di jual Rp 220 ribu saat ini sudah berada di harga Rp 250 ribu per dus.

“Harganya dahsyat memang, dari distributor itu pasti ada kenaikan setiap kali ngambil. Dari 5 ribu sampai 20 ribu,” katanya.

Wijiarti (43 tahun) salah satu pembeli mengungkapkan sajian buah kurma pada bulan puasa telah menjadi tradisi di keluarganya. Setiap bulan puasa, kata dia, keluarganya selalu membeli banyak uah kurma sebagai menu takjil saat berbuka puasa.

Sementara Rahmalia (43 tahun) salah satu perwat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta mengaku membeli kurma untuk persiapan puasa di rumah sakit. Kurma-kurma itu, kata dia, nantinya akan dibagikan jelang waktu berbuka puasa kepada keluarga pasien yang membesuk atau menunggu. Lain hanya dengan Sukidi, yang membeli kurma hingga belasan kilo. Kurma-kurma tersebut nantinya akan dijualnya kembali kepada warga disekitar tempat tinggalnya di Mojosongo. Per tiga puluh butir kurma yang dikemasnya dijual seharga Rp 15 ribu.

Terpopuler