REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hamas Syahid Izzuddin menjadikan Ramadhan sebagai momen mendekatkan diri kepada kitab suci Alquran. Pemeran tokoh Gagah dalam film Ketika Mas Gagah Pergi itu semakin giat memperbanyak tilawah Alquran dan mendawamkan shalat sunnah.
"Ramadhan spesial banget, semua serba digandakan. Allah obral pahala jadi saya ingin mengurangi hal-hal yang kurang bermanfaat dan memperbanyak ibadah sunnah yang sebelumnya jarang dilakukan," ujar seniman yang juga hafiz Alquran tersebut.
Menurut ia, kebiasaan membaca Alquran harus dilakukan kapan pun dan di mana pun agar cinta terhadap kitab suci terus tumbuh. Saat Ramadhan, frekuensinya kalau bisa terus ditingkatkan, jika biasanya sehari satu lembar menjadi minimal sehari satu juz.
Caranya, pemuda 25 tahun kelahiran Bengkulu itu membawa Alquran ke manapun pergi. Dengan begitu, ia bisa tetap konsisten membaca Alquran alih-alih sibuk bergawai ketika jeda kerja, istirahat shooting, di terminal, angkot, bahkan saat di pesawat.
Hamas menekankan, peningkatan aktivitas ibadah selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah hal wajib baginya. Pengusaha muda di bidang garmen dan kuliner itu tak mau menyia-nyiakan waktu dan terbiasa melakukan iktikaf sejak ba'da Isya sampai Subuh menjelang.
Kaitannya dengan habluminannas, momen yang amat ia rindukan dari Ramadhan adalah menikmati iftar dan berbuka puasa bersama kawan-kawannya di masjid. Kebersamaan tersebut semakin spesial ketika dilanjutkan dengan melakukan ibadah shalat berjamaah.
"Kalau menu favorit saat puasa, semua suka, terutama kurma, buah-buahan, dan es teler waktu berbuka," kata Hamas yang turut membintangi film layar lebar 212, The Power of Love tentang Aksi Bela Islam 212.