Pertamina Tambah Stok BBM Sepanjang Ramadhan

Red: Muhammad Subarkah

Kamis 25 May 2017 09:00 WIB

Petugas memeriksa pipa penyaluran BBM di terminal BBM Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5). Memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI akan menambahkan stok BBM hingga 7 persen seperti stok Premium sebanyak 925 KL per hari, Pertalite sebanyak 646 KL per hari dan Solar sebanyak 475 KL per hari. Foto: M Agung Rajasa/Antara Petugas memeriksa pipa penyaluran BBM di terminal BBM Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5). Memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI akan menambahkan stok BBM hingga 7 persen seperti stok Premium sebanyak 925 KL per hari, Pertalite sebanyak 646 KL per hari dan Solar sebanyak 475 KL per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan akan menambah stok dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) pada Ramadhan dan Lebaran 2017 untuk wilayah Kalimantan dan termasuk Kalimantan Barat.

"Untuk stok BBM dan gas di Pulau Kalimantan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Kalimantan Alicia Irzanova saat dihubungi di Balikpapan, Rabu.

Ia menjelaskan memang terjadi tren peningkatan pemakaian BBM dan gas sepanjang bulan Ramadhan dan Lebaran, seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Sebagai antisipasinya, kami telah menyiapkan stok tambahan yang bervariasi di tiap-tiap daerah dengan rata-rata kenaikan sekitar tujuh persen untuk produk BBM, dan enam persen untuk gas," ungkapnya.

Alicia menambahkan kenaikan pemakaian BBM dan gas sepanjang Ramadhan dan Lebaran merupakan hal yang sudah lumrah terjadi, terutama jelang puncak arus mudik dan arus balik Lebaran.

"Sebagai contoh di wilayah Kalbar untuk produk BBM premium, Pertamina telah menyiapkan stok hingga 1.248 KL/hari atau meningkat sebesar tiga persen dari rata-rata kebutuhan harian normal," ujarnya.

Kemudian, BBM jenis pertalite sebagai salah satu BBM unggulan Pertamina dengan angka oktan 90 juga telah disiapkan antisipasi kenaikannya hingga 16 persen atau sejumlah 494 KL/ hari, katanya.

"Selain itu, kami juga menyiapkan antisipasi untuk pemakaian gas bersubsidi, sebagai antisipasi kenaikan pemakaian, yang biasanya juga mengalami peningkatan," ujarnya.

Alicia menambahkan kenaikan untuk pemakaian gas subsidi sekitar 11 persen atau sekitar 404 MT/hari jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal.

"Sedangkan untuk gas nonsubsidi diprediksi mengalami penurunan hingga 36 persen dengan rata-rata konsumsi 33,16 MT/hari," ujarnya.

Terpopuler